Chapter 49 : Investigation Process

466 70 5
                                    

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Leon dan Edward menatap jepit rambut persegi panjang dengan aksen mengkilap yang dibungkus plastik itu dengan penuh tanya. Mereka dipanggil ke kantor polisi karena polisi menemukan hal ganjil di tempat kejadian perkara.

"Kami menemukan ini di taman lantai dua hotel, juga ada kejanggalan karena CCTV di sana sepertinya sengaja dirusak. Menurut kesaksian tamu, memang ada yang melihat Kim naik ke lantai atas. Untuk saat ini, kami belum bisa menyimpulkan apakah itu benar-benar kecelakaan atau memang ada yang sengaja mencelakai korban." ucap salah seorang petugas polisi yang turut mengusut kasus kecelakaan yang dialami Kim.

Leon memusatkan tatapannya pada jepit rambut itu, ia seperti familiar dengan jepitan itu. Ia mengenalinya, tapi lupa siapa yang pernah menggunakan jepit rambut itu.

"Apa tidak ada petunjuk lain?" tanya Edward. Ia sendiri berpikir keras, ia duduk bersama Kim dan yang diketahuinya Kim tidak memakai jepit rambut yang diberikan oleh polisi itu.

"Untuk mengetahui kebenarannya, kita harus mencari saksi atau siapapun yang melihat langsung kejadian itu. Begitu banyak tamu di sana, mustahil jika tidak ada yang menyaksikannya. Kami juga akan menggali ini lebih dalam, sebab dengan jepit rambut ini, dapat disimpulkan bahwa ada orang lain di sana selain Kim."

"Semuanya akan sulit jika CCTV rusak, siapa yang bisa memberikan keterangan pasti. Bahkan bukti yang ditemukan hanya ini, saya juga meyakini kalau itu bukanlah kecelakaan. Karena Kim bukanlah orang ceroboh, terlebih tiang pembatas di hotel itu cukup tinggi hingga kecil kemungkinan seseorang jatuh jika bukan karena disengaja." Leon berpendapat, ia sendiri ingin kasus ini diusut sampai menemukan titik terang.

"Saya tahu pemilik jepit rambut itu."

*****

Livy menatap polisi dihadapannya dengan cemas, ia juga sempat melirik ke arah luar di mana ada Leon dan Edward di sana. Ia sendiri tidak tahu alasannya dipanggil ke kantor polisi, saat ini ia duduk berhadapan dengan seorang petugas kepolisian yang menatapnya sejak tadi.

"Apa ini milik anda?"

Livy menatap jepit rambut itu, tiba-tiba aura di sekelilingnya dingin bersamaan dengan polisi yang tak luput menatapnya.

"Ya, itu memang milik saya. Saya lupa menghilangkannya di mana." Livy menyunggingkan senyum senang melihat jepit rambutnya kembali.

"Apa anda menemui Kim malam itu?"

Livy tersenyum kikuk dengan pertanyaan itu, tapi ia kembali menormalkan wajahnya seperti tidak terjadi apa-apa.

Ambitious Girl (END)Where stories live. Discover now