Chapter 16 : Dinner

394 95 15
                                    

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Leon mendatangi tempat yang baru saja dikirimkan padanya, tiba-tiba saja Livy meminta untuk bertemu dengannya dengan alasan ingin mengatakan sesuatu. Alhasil Leon setuju, dan di sinilah ia sekarang, taman yang cukup populer dan sering didatangi pengunjung. Leon langsung menghampiri Livy saat melihat gadis itu duduk di salah satu bangku taman.

"Maaf aku terlambat," ucap Leon dan langsung duduk di samping Livy.

Livy melihat penampilan Leon yang dapat dipastikan kalau pria dihadapannya ini meluangkan waktu di tengah kesibukannya, lantaran Leon mengenakan pakaian formal.

"Apa sesuatu yang ingin kau bicarakan begitu penting? Seharusnya kau bisa mengatakannya di telepon."

Livy menundukkan kepalanya, ia seakan kehilangan kata-kata begitu Leon datang. Ia pikir semuanya akan mudah, justru ia kini bingung harus memulainya dari mana.

"Sebenarnya ada apa?" Leon mengangkat sebelah alisnya, pertanda ia ingin Livy bicara.

Alih-alih mendapat jawaban, Leon malah melihat kedua tangan Livy bergetar dan matanya berkaca-kaca. Leon pun menyentuh pundak Livy.

"Kau ini kenapa? Kalau memang ini tidak terlalu penting, aku akan kembali ke kantor."

Leon sudah cukup menunggu tapi Livy tak kunjung membuka suara, alhasil ia berniat beranjak dari tempat itu sampai suara Livy menghentikannya.

"Aku menyukaimu."

Dua kata yang cukup membuat Leon mematung, ia tidak menyangka akan mendengar ini.

Livy berdiri, mensejajarkan tingginya dengan Leon. Ditatapnya mata Leon dan menggenggam tangan pria itu.

Leon melepaskan genggaman tangan mereka.

"Maaf,"ucapnya, Leon seharusnya tidak pernah mendengar ini dari Livy.

Livy yang mendapat penolakan dari Leon hanya bisa terdiam, air matanya menetes bersamaan dengan hatinya yang hancur. Seharusnya ia tidak menyatakan secepat ini, tapi ia tidak tahan jika harus menahan perasaan itu lebih lama.

"Apa karena Kim?" tanya Livy hati-hati.

"Apa maksudmu? Ini tidak ada hubungannya dengan Kim, lagipula selama ini aku menganggap kita berdua hanya sebatas teman."

Leon mencerna ucapannya barusan, ia sadar kalau itu pasti akan semakin menyakiti Livy tapi ia juga tidak bisa menerima perasaan gadis itu.

Ambitious Girl (END)Where stories live. Discover now