13 - Jangan Menangis Hana

5.5K 739 95
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Meskipun aku tidak ingin melihatmu, aku merindukanmu. Meskipun aku membencimu, aku merindukanmu. Aku juga tidak mengerti tentang diriku sendiri.
Pada akhirnya, masa depan seperti apa yang akhirnya menghampiri kita?

—What Kind Of Future - Woozi—


"Pernikahan kalian harus diungkap ke publik."

"Aku memang akan melakukannya Nek,"

"Bagus, segera kau lakukan Jisoo. Jangan sampai ada artikel semacam itu lagi. Istrimu adalah Hana, bukan Hye Ji. Kau harus pikirkan perasaan istrimu."

Joshua mengangguk, sementara aku hanya terdiam. Merasa tidak punya hak untuk andil dalam pembicaraan ini. Meski sebenarnya aku ingin menolak usul Nenek. Aku tidak ingin pernikahanku diketahui publik. Aku tidak ingin orang - orang tahu siapa aku.

"Hana, tenang saja. Jisoo akan membereskan semuanya." Nenek mengusap lembut tanganku, kemudian beranjak keluar dari kamar. Menyisakan aku dan Joshua.

Pagi tadi, Joshua kembali ke rumah setelah mengetahui artikel tentang dirinya muncul ke publik. Aku sendiri belum berbicara apapun kepadanya karena sedari tadi ada Nenek diantara kami.

"Bereskan semuanya. Saya tidak ingin melihat artikel itu lagi dimanapun."

Joshua sedang berbicara di telepon. Entah dengan siapa, tapi suaranya terdengar dingin.

"Bagaimana keadaanmu?"

Joshua duduk di samping tempat tidur setelah menyelesaikan panggilannya. Tangannya terulur menyentuh dahiku, memeriksa suhu tubuhku.

"Sudah lebih baik."

"Kau tidak makan sarapanmu? Bagaimana kau akan sembuh Hana?"

"Aku baik - baik saja Jo,"

"Aku baru tahu kau ini sangat keras kepala."

Joshua mengambil makanan yang tadi pagi dia bawa. Kemudian tanpa bicara apapun lagi dia mulai menyuapkan makanan itu padaku. Aku tidak bisa menolaknya. Tatapan matanya menyiratkan aku akan mati jika tidak menerima suapan darinya.

"Sudah,"

Aku menolak suapan ketiga. Aku tidak bisa makan lagi, rasanya mulutku benar - benar tidak enak.

"Minum obatmu. Aku akan kembali ke kantor. Tetaplah di rumah."

"Joshua...."

Joshua yang baru saja akan beranjak pergi mengurungkan niatnya saat aku memanggil namanya.

"Apa?"

"Hati - hati."

Joshua mengangguk kemudian pergi, menghilang begitu saja. Meninggalkan aku sendiri lagi. Sebenarnya bukan itu yang ingin aku katakan. Sedari tadi aku menunggu penjelasan darinya, tentang artikel itu, tentang apa yang terjadi di Jepang antara dia dan Choi Hye Ji. Tapi dari raut wajahnya, Joshua tetap terlihat tenang saat melihatku. Seperti tidak perlu menjelaskan apapun, seperti aku memang tidak berhak tahu atas semuanya.

MY HUSBAND - JOSHUA HONG (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang