Joshua Hong dan Park Hana sepakat untuk menjalani pernikahan palsu demi kepentingan masing - masing. Tapi mereka melupakan satu hal, mereka hanya sepakat perihal pernikahan saja, bukan perihal hati. Dan keduanya terjebak, terjerat dalam cinta, lalu...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Kau tampak cantik sekali Hana. Terimakasih karena sudah berjuang sejauh ini, untuk hari - hari selanjutnya ayo kita berjuang lagi. Ini adalah permulaan. Belum waktunya untuk menyerah" aku bermonolog di depan cermin besar di sebuah ruangan yang di dominasi warna gold dan putih. Aku masih di Gedung tempat acara pernikahanku berlangsung tadi pagi.
Aku tersenyum pada diriku disana, gaun mewah berwarna putih dan buket bunga baby breath di genggamanku sungguh membuatku terpukau akan diriku sendiri. Maksudku, kenapa aku bisa sesempurna ini memerankan peranku? Harusnya aku bahagia mendapatkan semua ini di hari pernikahanku. Tapi aku seakan tersadar jika apa yang aku alami hari ini adalah sebuah kepura - puraan.
Acara sudah selesai sekitar satu jam lalu, semuanya berjalan lancar sesuai rencana. Ibu dan adikku sudah pulang sedari tadi, begitupun dengan neneknya Joshua. Tapi aku heran kenapa orang tua Joshua tidak hadir di pernikahan anaknya? Aku enggan bertanya, karena itu hal privasi Joshua. Ah Joshua, kemana pria itu pergi? Dia belum kembali sejak setengah jam lalu.
"Hana, kau bisa ganti baju kita pulang sebentar lagi"
Aku mengarahkan pandanganku pada seorang pria yang baru saja aku pikirkan. Dia masih mengenakan Tuxedo yang memiliki warna senada dengan gaunku. Joshua tidak menghampiriku, dia hanya muncul sebentar dari balik pintu dan kemudian pergi lagi setelah mengatakan maksudnya.
Aku mengembuskan nafasku kasar, gaun ini sangat berat, pun dengan beban hidupku yang semakin hari semakin tidak bisa terbendung. Di tambah mulai hari ini aku akan menyandang status baru sebagai istri dari seorang Joshua Hong.
Bukannya berganti baju sesuai titah Joshua, aku malah berjalan menuju jendela yang langsung mengarah ke taman yang ada di belakang gedung. Setidaknya melihat pemandangan yang indah bisa membuat hatiku sedikit tenang.
"Oh bukannya itu Jeonghan?"
Aku tidak salah lihat. Di taman itu memang ada Jeonghan yang sedang duduk di salah satu kursi. Oh dia tidak sendiri, ada seorang perempuan juga yang baru saja datang diikuti seorang pria di belakangnya yang ternyata Joshua.
Aku memperhatikan tiga orang itu. Tapi perhatianku lebih tertuju pada satu orang perempuan yang tengah tertawa lepas bersama Jeonghan dan Joshua. Perempuan itu memakai Dress di bawah lutut berwarna peach, rambut sebahunya di biarkan tergerai. Dia tampak cantik dengan tubuh tinggi semampai. Siapa dia? Kenapa tampak sangat akrab dengan Jeonghan dan Joshua?
Mungkin temannya.
°°°
"Hana, selamat ya!"
"Kau sudah mengatakan itu sepuluh kali hari ini Yoon Jeonghan"
Jeonghan tertawa lepas dengan wajah menyebalkannya. Seharusnya dia tidak perlu mengatakan selamat padaku, karena dia tahu pernikahan ini hanyalah skenario yang dibuat seseorang. Dan aku ingatkan, orang yang membuatnya adalah Yoon Jeonghan jika kalian lupa.
