26 - Jeonghan, dan perasaannya

5.3K 743 161
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




"Aku marah kalau kau bercanda tentang itu."

"Aku juga marah kalau kau serius tentang apa yang kau katakan tadi."

"Aku.... Astaga Yoon Jeonghan."

Aku memijat pelipisku, rasanya kepalaku mau meledak. Pernyataan cinta yang mendadak dari mulut Jeonghan tidak membuatku senang, aku malah bingung, aku tidak habis pikir... astaga sungguh!

Pria itu diam seribu bahasa, menunduk memainkan apa saja yang bisa di gapai oleh tangannya. Dia tidak berani menatapku. Aku sudah bicara panjang lebar, memarahinya sedari tadi tapi dia hanya diam saja, sesekali aku dengar dia terkekeh kecil. Orang ini gila atau apa? Aku sedang marah dan dia malah membuatnya seakan - akan kami sedang terjebak dalam situasi komedi.

"Ya! Yoon Jeonghan!"

"Yaa apa Hana?"

Lihatlah dia baru menoleh saat aku membentaknya dengan nada tinggi. Tapi wajahnya itu, menyebalkan sekali. Dia tengah menahan tawanya dengan tampang tanpa dosa. Maksudku apa dia tidak merasa bersalah atau setidaknya harusnya dia gugup setelah menyatakan cinta pada seseorang. Jeonghan malah duduk tenang disana, sesekali melirikku dengan senyum kecil di sudut bibirnya.

"Tentang yang kau bicarakan tadi. Pernyataan cintamu. Selesaikan sekarang. Kau serius atau sedang mempermainkanku?! Ingat ya aku ini masih istri orang!"

"Aku ingat kau istri orang, aku yang menjodohkan kalian."

"Lalu?"

"Lalu apa?"

Oh Tuhan. Tenang Hana, membunuh orang itu dosa. Kau akan masuk penjara, menderita dan membusuk disana. Hilangkan pikiran kotormu. Sabar, pria ini Yoon Jeonghan, orang yang sudah memberimu tumpangan tempat tinggal. Kau tidak sampai harus membunuhnya hanya karena pernyataan cintanya. Argh tapi dia sangat menyebalkan apalagi melihat senyum bodohnya itu.

"Kau mau bicara serius tidak Yoon Jeonghan?"

"Tentang?"

Astaga.

"Aku anggap ucapanmu tadi tidak pernah ada. Aku tidak pernah dengar. Aku akan melupakannya."

"Hahaha"

Jeonghan tertawa di tempatnya melihatku putus asa. Aku sudah pusing karena masalahku dengan Joshua, haruskah Jeonghan menambah beban pikiranku dengan kelakuan anehnya? Tiba - tiba menyatakan cinta? Omong kosong sekali.

"Kau masih bisa tertawa?"

"Kenapa? Tertawa itu mudah, tarik nafas, cari posisi nyaman lalu keluarkan suara tawamu HAHAHAHAHA tidak sulit kan?"

"KAU!"

Aku menatap tajam padanya, aku raih bantal sofa lalu aku.....

"Argh Hana ampun ampun. Oke oke aku berhenti."

MY HUSBAND - JOSHUA HONG (COMPLETED)Where stories live. Discover now