33 - Kebahagiaan

7K 679 140
                                    

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.


Kita tidak akan pernah tahu hal apa yang menanti di masa depan. Hidup itu gudangnya misteri, segala tanya tak pernah mendapatkan jawaban yang pasti.

"Jeonghan, kau berhutang penjelasan padaku kan?"

"Apa kabar Hana? Sebuah pelukan untuk melepas rindu?"

Bukannya menjawab pertanyaanku, Jeonghan malah merentangkan tangannya bersiap memelukku.

"Dia istriku Jeonghan."

Ah Joshua, si suami pencemburu yang menganggu momen mengharukan pertemuanku dengan Jeonghan.

"Aku tahu. Hanya memeluknya tidak akan merubahnya menjadi istriku Joshua."

Aku terkekeh. Aku rindu Jeonghan dan segala leluconnya.

"Kau kemana saja? Kau melupakanku?"

Aku memeluknya singkat. Tidak berani lama - lama, Joshua memantau pergerakanku.

"Mana mungkin aku melupakanmu. Aku sedang menjelajahi dunia. Mencari kebahagiaan."

"Wah keren sekali. Lalu apa yang kau dapatkan? Seorang anak?"

Aku benar - benar penasaran tentang apa yang terjadi pada Jeonghan. Juga tentang anak yang barusan memanggilnya dengan sebutan ayah.

"Ah Sungjae? Iya dia anakku. Bonus yang aku dapatkan dari Tuhan karena sudah menjadi orang baik selama ini."

"Astaga kau ini masih saja membuat lelucon seperti itu."

Aku tertawa. Sebenarnya itu bukan lelucon. Jeonghan itu baik, sangat baik. Dia berhak mendapatkan hadiah dari Tuhan. Dia berhak mendapatkan cinta yang layak, dia pantas menerimanya.

"Kita minum teh di dalam bagaimana?"

Jeonghan sedikit mempertimbangkan tawaran Joshua. Dia terlihat berpikir.

"Aku ingin. Tapi Sungjae, aku harus membawanya pulang. Ibunya menunggu di rumah."

"Ibu? Tunggu Jeonghan. Kau punya istri?"

Jeonghan tidak menjawab. Dia hanya tersenyum penuh arti.

"Dia ibunya Sungjae. Nanti aku kenalkan. Aku harus pergi sekarang."

"Han..." Aku menahan tangannya. Aku bisa mati penasaran kalau tidak mendapatkan jawabannya sekarang.

"Aku akan menceritakan semuanya. Tapi tidak sekarang. Aku bahagia Hana. Dan kau juga kelihatannya begitu."

"Tapi kita harus bicara Jeonghan. Jangan menanggungnya sendiri. Aku, Joshua, kita sahabat kan?"

Jeonghan hanya tersenyum singkat. Dia mengusap bahuku.

"Aku tidak sendirian sekarang. Jangan khawatir. Joshua, kau bisa menjaga Hana kan?"

Joshua mengangguk lalu Jeonghan benar - benar pergi dengan sejuta pertanyaan yang belum terselesaikan.

MY HUSBAND - JOSHUA HONG (COMPLETED)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz