24 - Penyesalan

5.8K 739 107
                                    

Kenyataan bahwa aku banyak menyakitimu tidak akan pernah berubah, termasuk juga dengan konsekuensinya; kehilanganmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenyataan bahwa aku banyak menyakitimu tidak akan pernah berubah, termasuk juga dengan konsekuensinya; kehilanganmu.
(Drama: Extraordinary you)

"Iya aku bahagia."

Aku menggenggam tangan Joshua, menatapnya lalu memberikan senyum terbaikku.

"Hana adalah perempuan terakhir yang akan menemaniku. Aku bahagia memilikinya."

Joshua juga balas menggenggam jemari tanganku, kemudian dia mengelus kepalaku. Senyuman juga tidak lepas dari wajahnya.

"Nenek tidak tahu harus berkata apa, ini adalah kebahagiaan yang Nenek nantikan sejak lama. Melihat Jisoo menemukan seorang pendamping. Dan kebahagiaan Nenek bertambah karena mengetahui Jisoo akan menghabiskan hari - harinya dengan perempuan sebaik kau Hana."

Aku masih berusaha tersenyum, berlagak seakan - akan aku juga beruntung memilikinya. Namun pada kenyataannya, semakin aku tersenyum semakin menganga luka di hatiku. Ingin aku berkata, Nek aku ingin menyerah— sulit untuk berada di samping Joshua. Tapi tidak mungkin, aku tidak sampai hati melihat Nenek kehilangan kebahagiaannya.

Nenek bergantian memelukku dan juga Joshua, tidak lupa ada Vernon juga. Hari ini Nenek akan pergi ke New York, ada pemeriksaan kesehatan rutin yang Nenek lakukan disana. Aku, Joshua dan Vernon diminta berkumpul untuk makan siang sebelum mengantar Nenek pergi. Tanpa bisa menolak aku menuruti permintaan Nenek. Padahal saat ini keadaanku dengan Joshua tidak baik - baik saja.

"Nenek pergi dulu, tidak lama hanya sekitar dua Minggu. Tidak perlu mengantar ke bandara, ada supir dan perawat yang ikut bersama Nenek."

Joshua dan Vernon kompak mengangguk.

"Vernon, jangan membuat ulah. Urus perusahaan dengan benar. Jangan sampai Nenek mendapat laporan buruk tentangmu."

"Iya Nek."

Anak liar itu rupanya berubah jadi anak baik dan penurut jika berhadapan dengan Neneknya.

"Joshua, Hana... Nenek harap kalian memberikan kabar baik saat Nenek pulang nanti."

Joshua mengangguk, sedang aku hanya tersenyum canggung. Merasa tidak yakin bisa memenuhi permintaannya.

Aku melangkah memasuki kamar setelah Nenek pergi. Aku mengeluarkan koper dan memasukkan baju - baju milikku ke dalamnya. Jangan tanya kenapa, tentu aku tidak mau lagi tinggal di sini. Kata - kataku di rumah sakit tadi sudah jelas. Kita Selesai. Aku dan Joshua selesai. Meski berbagai penolakan dilontarkan Joshua, aku tetap pada pendirianku. Aku mencintainya, tapi cinta tidak cukup untuk membuatku bertahan di sisinya. Dia menorehkan luka yang cukup dalam, akan menyakitkan jika aku meneruskan hubungan ini.

"Hana... Kita bicara, jangan seperti ini."

Aku hanya diam tidak menanggapi perkataan Joshua.

"Hana, aku salah. Aku mohon maafkan aku. Anak itu bukan anakku, aku tidak memiliki perasaan apapun kepada Hye Ji."

MY HUSBAND - JOSHUA HONG (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang