SPECIAL CHAPTER - YOON JEONGHAN

5.3K 523 31
                                    


"Telepon ambulans. Cepat!!"

"Jeonghan harusnya kau hati - hati! Sudah ibu katakan jangan main ke tepi jalan, lihat temanmu tertabrak mobil! Semua ini salahmu!"

-

"Jeonghan! Kau apakan lagi temanmu?! Sudah ibu bilang diam saja di kamar. Jangan ikut bermain. Kau pembawa sial! Temanmu akan celaka jika bermain denganmu!"

-

"Joshua..."

"Tidak apa - apa Jeonghan. Ini luka kecil, ayo kita bermain lagi."

-

"Hye Ji! Joshua!"

"Jeonghan ayoo kita main bola. Walau aku perempuan aku juga bisa bermain bola!"

"Jeonghan ayooo!"

-

"Jeonghan! Ini semua gara - gara kau! Orang tua angkatmu meninggal karena kau! Sejak awal keluarga Yoon tidak pernah setuju mengadopsi anak sial sepertimu!"

"Pergi kau anak pembawa sial!"


Ini Jeonghan. Yoon Jeonghan. Atau Jeonghan saja? Terserah kau akan memanggilku apa, aku tidak keberatan.

Entah di mana aku dilahirkan namun seingatku aku menghabiskan masa kecilku di sebuah panti asuhan kecil di pinggiran kota. Dan di sana entah bagaimana awal mulanya aku tumbuh menjadi anak yang di benci oleh hampir semua orang.

Katanya aku pembawa sial. Setiap anak panti yang dekat denganku akan mengalami kecelakaan atau hal buruk lainnya. Aku tidak tahu itu kebetulan ataukah sebuah kutukan, yang pasti ibu panti melarangku untuk dekat dengan siapapun.

Aku tumbuh menjadi anak penyendiri, aku hidup di duniaku sendiri. Aku tidak peduli. Setiap ada acara panti aku selalu berada di paling belakang. Sehingga para donatur tidak akan melirikku. Dan tidak ada keluarga yang mengadopsiku.

Hingga suatu hari, dua orang anak mendekatiku dan mengajakku bermain bola. Aku kenal anak itu namanya Jisoo. Anak kesayangan di panti. Dia sangat pintar, dia juga pandai bernyanyi. Satu orang lagi namanya Hye Ji, anak perempuan paling cantik di panti. Dia suka bermain bola, dan dia juga pintar seperti Jisoo. Aku tidak terlalu ingat bagaimana kami memulai hubungan pertemanan tapi lambat laun hubungan kami tumbuh menjadi sahabat yang sangat dekat.
Beberapa kali Jisoo terjatuh saat bermain bersamaku, awalnya aku mengira itu karena aku, karena aku pembawa sial tapi Jisoo selalu mengatakan kalau itu karena dia yang tidak hati - hati dan menyuruhku untuk tidak menyalahkan diriku sendiri.

Hye Ji hampir tidak pernah terluka saat berada di dekatku. Dia perempuan pemberani yang kadang menjadi pelindung untukku dan Jisoo. Dia benar - benar mengagumkan. Aku bahagia, selama beberapa tahun kami bahagia hidup bersama di panti. Sampai pada akhirnya kami bertiga berpisah karena di adopsi oleh keluarga yang berbeda. Tapi kami berjanji akan tetap jadi sahabat sampai kapanpun.

MY HUSBAND - JOSHUA HONG (COMPLETED)Where stories live. Discover now