Joshua Hong dan Park Hana sepakat untuk menjalani pernikahan palsu demi kepentingan masing - masing. Tapi mereka melupakan satu hal, mereka hanya sepakat perihal pernikahan saja, bukan perihal hati. Dan keduanya terjebak, terjerat dalam cinta, lalu...
Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
"Selamat pagi..."
Aku menoleh saat mendengar suara Joshua menyapaku, dia baru keluar kamar ketika aku sedang sarapan.
"Pagi Jo, sarapan?"
"Aku akan minum kopi saja"
Joshua sudah rapi dengan setelah kerjanya, dia mengambil gelas dan mulai menyeduh kopi instan.
Jika pernikahan ini sungguhan mungkin saat ini aku tengah menyiapkan sarapan untuk Joshua, kemudian dia akan memberiku sebuah ciuman selamat pagi yang manis.
Aku tersenyum miris.
"Jo aku berangkat duluan"
"Berangkat bersamaku, kita kan satu kantor"
Aku tertawa kecil mendengar ucapan Joshua.
"Apa kata orang - orang kantor kalau mereka melihatku turun dari mobilmu Jo?'
"Ah benar juga, aku lupa"
Joshua menggaruk tengkuknya, dia tersenyum canggung padaku. Wajar saja, aku dan Joshua masih perlu beradaptasi. Kita sudah menikah, tapi kita bukan suami istri. Dan orang - orang di kantor tidak mengetahui itu.
"Aku duluan ya"
Joshua mengangguk, kemudian aku langsung melangkahkan kaki keluar dari Apartemen Joshua.
•••
Hari ini kantor sedikit berisik, ada desas desus yang mengatakan kalau pimpinan mereka yang tidak lain adalah Joshua Hong telah menikah. Aku sedikit gusar, takut identitasku terbongkar. Lagi pula darimana informasi itu datang, pernikahan kami kemarin sangat privasi dan nenek juga sudah mengatur semuanya agar orang orang kantor tidak mengetahuinya.
"Aku tidak semangat bekerja, hari ini hari patah hati nasional" Ji Ah, salah satu staff dari timku mengeluh, hampir semua perempuan di perusahaan terlihat tidak bersemangat hari ini. Rupanya mereka sedang dalam mode patah hati karena kabar pernikahan Joshua— dengan aku.
"Hana, benarkah kabar pernikahan Tuan Joshua?"
"Mana aku tahu Ji Ah"
"Sial, siapa perempuan beruntung yang mendapatkan anugerah seperti Joshua Hong untuk sisa hidupnya"
—aku orangnya.
"Sebaiknya kalian tidak termakan kabar burung sebelum ada pengumuman resmi dari Tuan Joshua"
Ji Ah dan staff yang lain mengangguk setuju mendengar perkataanku. Ah benar - benar menyulitkan harus berbohong seperti ini.
