SPECIAL CHAPTER - Joshua dan penderitaannya

4.7K 538 52
                                    


"Katanya Hye Ji datang ke sini tadi siang?"

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Katanya Hye Ji datang ke sini tadi siang?"

"Hmm"

"Untuk keperluan?"

"Bukan apa - apa."

"Dia tidak melakukan sesuatu yang aneh kan?"

"Hmm"

"Kau baik - baik saja kan Hana?"

"Hmm.."

"Hana...."

Aku menggeleng, tanganku terangkat untuk memberi tanda pada Joshua agar tetap berada di tempatnya.

"Aku tidak boleh masuk kamar?"

Aku mengangguk.

"Kenapa Hana?"

"Aku tidak suka bau parfummu."

Joshua mengacak rambutnya. Alisnya bertaut menatap heran padaku. Kakinya hendak melangkah maju tapi aku langsung menggerakkan tanganku pertanda dia tidak boleh bergerak sedikitpun dari ambang pintu.

"Ini parfum yang biasa aku gunakan Hana. Kau menyukainya."

Aku menggeleng lagi. Aku tidak suka.

"Aku mandi di kamar mandi bawah ya?"

Aku mengangguk lalu Joshua pergi menuju kamar mandi di lantai bawah.

Setelah Hye Ji pulang tadi, tiba - tiba saja aku merasa rindu luar biasa hebat pada Joshua. Mendadak ingin memeluknya, padahal tadi jelas-jelas aku mengusirnya. Lalu aku menghubunginya tapi dia tidak mengangkat panggilanku. Membuatku murung seharian, harusnya tadi aku tidak mengusirnya. Menunggu dari jam dua belas siang ke jam enam sore rasanya seperti setahun, lama sekali. Padahal aku sangat ingin memeluk dan mencium Joshua.

Joshua pulang pukul enam tepat. Saat suara mobilnya terdengar, aku langsung bergegas ke bawah menyambutnya di depan pintu utama. Tapi baru saja Joshua keluar dari mobilnya, aku mendadak mual ketika bau parfum Joshua menguar. Jadilah aku melarangnya masuk kamar. 

Aku mengusap - usap perutku yang masih rata. Sedikit menyayangkan kenapa mualnya datang sekarang padahal aku sangat ingin bermanja dengan Joshua. Tapi membayangkan bau parfumnya yang menguar menyentuh indera penciumanku saja langsung membuatku pusing dan mual. Apa wanita hamil selalu mengalami hal serumit ini?

"Hana? Aku masuk ya?"

Aku mengangguk, Joshua datang setelah mandi dan mengganti bajunya. Piyama tidur berwarna hitam membalut tubuhnya. Tidak ada lagi bau parfum yang tadi membuatku mual. Sekarang malah tercium bau sabun mandi yang menyegarkan. Aku langsung memeluknya ketika dia memasuki kamar. Menyembunyikan wajahku di ceruk lehernya, ini gila tapi malam ini aku rasa perasaan cintaku meluap - luap pada Joshua.

"Masih mual?"

Aku menggeleng, tetap di posisiku. Joshua mengusap punggungku, lalu mendaratkan ciuman - ciuman kecil di rambutku.

MY HUSBAND - JOSHUA HONG (COMPLETED)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora