5 - Masa Lalu

5.3K 742 68
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





Pernikahanku dengan Joshua tinggal satu minggu lagi. Belakangan ini aku di sibukkan dengan banyak hal yang menyangkut persiapan pernikahanku. Aku dan Joshua sepakat akan menggelar pernikahan sederhana yang hanya di hadiri oleh keluarga saja. Dengan sedikit membujuk neneknya aku juga berkata kalau setelah menikah aku akan tetap bekerja di perusahaan keluarga Hong, dan pernikahan kami akan di rahasiakan dari orang - orang kantor.

"Sudah menunggu lama?"

"Tidak juga"

"Maaf, aku ada rapat penting tadi"

"Tidak masalah Jo"

Rencananya hari ini aku dan Joshua akan pergi ke butik untuk fitting baju.

"Jo apa tidak berlebihan? Bajunya sangat mewah"

Aku mengamati gaun pengantin yang sedang aku coba. Mewah dan berkelas.

"Ini pilihan nenek, jangan menolak karena nenek sudah banyak mengalah untuk pernikahan kita"

Memang benar, nenek sebenarnya ingin pesta pernikahan mewah untuk cucunya dan mengundang banyak orang tapi aku dan Joshua menolak hal itu.

"Baiklah"

"Jo bisa antar aku ke suatu tempat?"

"Kemana?"

"Teman lama, aku mau menyerahkan undangan ini"

Joshua mengangguk, dan hari itu setelah dari butik Joshua mengantarku ke tempat teman lamaku... ah bukan, bukan teman lama tapi masa laluku.

"Ini tempatnya? Restoran?"

"Ayo masuk"

Aku memasuki sebuah restoran Italia, JH Restaurant. Tempat yang sudah lama tidak aku kunjungi.

"Jes!"

Aku menyapa seorang wanita di bagian kasir. Sapaanku membuatnya menoleh.

"Oh Ya Tuhan! Kak Hana!" Perempuan berambut cokelat itu menghampiriku dan langsung memelukku. Aku mengusap punggungnya, sudah lama sekali aku tidak bertemu dengannya.

"Bagaimana kabarmu?"

"Baik kak, ayo duduk. Ya Tuhan ini sudah berapa lama sejak terakhir kita bertemu"

Aku hanya tertawa mendengar celotehan perempuan ini. Dia masih sama seperti dulu.

"Sebentar kak aku buatkan pasta kesukaan kakak"

"Tidak perlu Jessica, aku hanya sebentar"

"Eh? Baiklah aku panggilkan Oppa sebentar ya"

"Jes..."

Aku hendak menahannya, tapi terlambat, perempuan itu sudah melenggang masuk ke dalam ruangan untuk memanggil kakaknya.

"Dia temanmu?"

MY HUSBAND - JOSHUA HONG (COMPLETED)Where stories live. Discover now