22 - Diary Kencan Hana - Joshua

5.1K 686 99
                                    

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।




"Hana...."

"Hmm?"

"Hana...."

Aku menoleh. Tebak siapa yang tengah merengek seperti anak kecil sekarang? Bukan Vernon jika kalian tebak itu dia.

"Apa Jo?"

"Kemari, sudah satu jam kau sibuk dengan bukumu."

"Aku belum mau tidur, lagi pula ini baru jam sembilan Joshua."

Joshua mendengus kesal, kemudian menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Aku menatap heran padanya, aku tidak tahu dia kenapa, atau sedang kerasukan apa tapi malam ini dia kekanakan sekali.

Aku masih memperhatikan tingkahnya. Seluruh tubuhnya dibalut selimut tebal, dia menghentak - hentakan kakinya sehingga menimbulkan suara gaduh yang sangat mengganggu aktivitas membacaku.

"Kau sakit?"

Aku menghampirinya, berdiri di samping tempat tidur dengan menyilangkan tangan di dada. Menunggu si suami ini membuka selimutnya. Suami? Rasanya masih canggung menyebutnya begitu.

"Ya aku sakit. Kemari rawat aku."

Dia membuka selimutnya, menatapku dengan tatapan menyedihkan yang dibuat - buat.

"Mana yang sakit?"

"Ini..."

"Joshua!"

Aku terkejut dengan perlakuannya yang sangat tiba - tiba. Dia memegang tanganku kemudian menariknya, membuatku otomatis jatuh tepat di atas tubuhnya.

"Hatiku sakit karena kau mengabaikan aku."

Aku menelan ludah dengan susah payah, mataku mengerjap beberapa kali saat beradu tatap dengan Joshua. Pria ini salah makan atau bagaimana kenapa mulutnya mengeluarkan rayuan murahan seperti itu?

"Kau sakit Jo. Benar - benar sakit. Jiwamu sakit. Lepaskan!"

Aku berusaha melepaskan diri dari rengkuhannya, tapi sayang dia tetap menahanku. Membuat tenagaku terbuang sia - sia.

"Aish kata - katamu Hana."

Joshua menatapku dengan mata melotot, memberi peringatan atas kata - kataku sebelumnya yang sepertinya tidak ia sukai. Ya siapa suruh bertingkah aneh, dia sangat berbeda dengan Joshua yang biasanya. Oh! Apa ini sifat aslinya? Kekanakan dan sedikit... Manja?

"Lepaskan dulu."

Joshua melepaskan rengkuhannya, tapi dia tidak melepaskanku begitu saja. Dia malah menarikku untuk berbaring di sampingnya.

"Kita diskusi sebentar ya Hana."

Nada bicara Joshua kembali seperti biasa, lembut dan berwibawa. Itu artinya ada hal serius yang akan dia bicarakan.

MY HUSBAND - JOSHUA HONG (COMPLETED)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें