19 - Dandelion

5.2K 730 81
                                    

"Tunggu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tunggu. Aku lelah!"

"Kau punya mobil kenapa tidak gunakan mobilmu."

"Ya! Vernon!"

Aku berjalan agak cepat, ah tidak, aku setengah berlari mengejar Vernon yang sudah berjalan jauh di depanku. Aku benar - benar dibuat takjub dengan kelakuan adiknya Joshua ini. Tadi setelah Joshua pergi ke kantor, aku yang jenuh berada di rumah akhirnya mengiyakan ajakan Vernon untuk jalan - jalan. Aku kira akan menyenangkan tapi ini malah kebalikannya, dia benar - benar mengajakku jalan. Tanpa naik kendaraan.

Awalnya Vernon memang beralasan malas menyetir dan mengajakku naik Bus. Tapi kami berhenti di salah satu halte yang jauh dari keramaian, selanjutnya mungkin sudah bisa kalian tebak aku benar - benar berjalan menyusuri jalanan sepi. Dan Vernon meninggalkanku jauh di belakang.

"Ayo Hana kau ini lama sekali jalannya."

"Kau yang terlalu cepat!"

Vernon hanya tertawa melihatku kelelahan karena mengejarnya. Setelahnya dia berjalan pelan bersamaku.

"Sebenarnya kemana tujuan kita?"

"Studio lukis Jeonghan."

Aku benar - benar tidak habis pikir. Untuk mencapai studio Jeonghan sebenarnya tidak perlu jalan sejauh ini, kita hanya perlu naik bus lagi. Ya Tuhan Vernon.

"Kau pasti tidak tahu kan ada jalan pintas?"

"Jalan pintas apa?"

"Ayo."

Vernon berbelok dari jalan utama menuju jalanan kecil. Kami berjalan menelusuri jalanan yang di kelilingi pohon - pohon. Ini mirip seperti hutan.

"Ver, kau yakin ini jalannya?"

"Iya, aku yakin."

"Kau tidak berniat menculik dan membunuhku ka?"

Vernon menatapku dengan alis bertaut.

"Buang pikiran bodohmu kakak ipar. Tidak ada untungnya menculikmu."

Aku mendengus kesal tapi masih mengikuti langkah Vernon menelusuri jalanan yang mulai terlihat tidak bagus ini.

"Ver, kita harus menyebrangi sungai?"

"Iya, tinggal melangkah melalui batu - batu itu. Pastikan kau tidak terjatuh ya Hana."

Aku menelan ludahku dengan susah. Seumur hidup aku tidak pernah menyebrangi sungai. Sejak kecil aku sudah tinggal di kota, dan aku juga tidak begitu suka dengan kegiatan yang berhubungan dengan alam. Tapi hari ini aku harus menyebrangi sungai untuk pertama kalinya dalam hidupku. Ya Tuhan kenapa juga aku mengiyakan ajakan anak liar ini. Harusnya aku diam saja di rumah.

"Ayo aku bantu."

Vernon mengulurkan tangannya, tanpa pikir panjang aku langsung menerimanya.

"Aku takut jatuh."

MY HUSBAND - JOSHUA HONG (COMPLETED)Where stories live. Discover now