EXTRA PART(3) LAST!

1.2K 77 24
                                    

Rere mengusap sudut matanya yang hampir meneteskan air mata. Ditatapnya dengan sendu Milen –bocah laki-laki yang berada dipangkuan Nata. Milen tersenyum kecil padanya seolah mengerti pembahasan yang dibahas oleh Nata dan Rere.

"Gue juga terpukul Re, setelah Sasha meninggal. Dua hari setelahnya, Papa kena serangan jantung. Di situ gue bingung, gue marah sama mereka yang teganya ninggalin Milen yang baru 4 bulan." Rere mengelus bahu Nata menenangkan. Dia tidak menyangka kurang lebih 5 tahun, mantan kekasihnya itu menjalani hidup yang berat.

"Milen, mau sama aunty?" tanpa ragu, bocah berusia lebih dari 4 tahun tersebut menyambut uluran tangan Rere. Berpindah duduk dipangkuannya.

Nata tak kuasa menahan senyumnya saat Milen duduk nyaman dipangkuan Rere. Dia memandangi wajah Rere yang berubah lebih dewasa dan ayu.

"Terus. Kenapa lo mutusin ngurus Milen? Mama Papa nya Sasha masih hidup kan?"

Nata tersenyum kecut. "Gue gak ngerti cerita nya gimana. Yang jelas, hubungan Papa dan Sasha ditentang sama orangtua Sasha. Itupun gue tahu dari Dara, sepupunya Sasha."

Rere diam. Ternyata kisah antara Papa Nata dan Sasha begitu rumit. Diawali dengan pengkhianatan Sasha yang hamil, tapi setelah beberapa minggunya keguguran. Lalu keduanya menikah 6 bulan setelah Nata ke Indonesia. Lalu Sasha hamil 1 tahun sebelum Nata kembali ke London. Lalu 4 bulan pasca kelahiran Sasha meninggal akibat kanker serviks. Dan dua hari berselang, Papa Nata kkut berpulang karena serangan jantung.

Cukup menyedihkan untuk diingat dan cukup mengerikan untuk di lalui.

"Jadi, salah satu alasan Papa lo untuk segera ke London, karna hal ini?"

Nata mengangguk. "Seminggu setelah Sasha melahirkan. Perut bagian bawahnya sering nyeri, puncaknya pas Papa pulang kantor Sasha ditemuin pingsan di kamar mandi."

Lagi-lagi Rere hanya mampu mengusap bahu Nata. Kemudian berganti mengelus pucuk kepala Milen yang ternyata tertidur pulas.

Rere dan Nata saling pandang kemudian tertawa. Mungkin hampir satu jam mendengar pembicaraan keduanya –meski tak dimengerti, Milen bosan dan pada akhirnya tertidur.

"Terus rencana lo abis ini gimana?"

Sebelum menjawab. Nata menatap wajah pulas Milen sebentar.

"Satu tahun yang lalu, sebenernya gue udah berencana balik ke Indonesia." Rere diam menyimak.

"Tapi setelah di fikir-fikir. Di Indonesia gue belum punya apa-apa buat masa depan. Contohnya rumah. Gue mau rumah yang udah kebangun itu, bukan hanya dihuni untuk gue dan Milen, tapi juga seseorang yang sekarang ada di samping gue ini." alis Rere mengernyit tak mengerti, Nata mengamit tangan kanan Rere yang tidak ia gunakan untuk menyangga Milen. Tatapan dalam yang diberikan Nata, membuat Rere gugup setengah mati.

Nata tersenyum manis, dilepasnya tangan Rere lalu tangannya merogoh kantung jas. Secara mengejutkan, Nata menodongkan sebuah kotak beludru biru padanya.

"Will you marry me?"

Rere menutup mulutnya yang menganga. Memandang Nata tak percaya. Bahkan kini matanya berkaca-kaca menahan air mata.

"TERIMA! TERIMA!"

Lagi-lagi Rere terperangah karena semua teman-temannya muncul entah dari mana. Pasangan pengantin, Jodi dan Eca pun tak ketinggalan. Benar-benar mengejutkan.

Ifa mendekat dan mengambil Milen di pangkuan Rere. Setelahnya, Nata menggiring perempuan yang selalu menjadi nomor satu di hati nya ini untuk berdiri.

ReNataWhere stories live. Discover now