ReNata(45)

998 86 16
                                    

"Everything it's oke Re"

Rere tersenyum miris dengan tangan yang setia memegang bouquet mawar putih ditangan kanannya.

Tulisan terpampang besar di banner gerbang SMA Pramestu.

HAPPY GRADUATION ANGKATAN 37

Yah, memang waktu sekejam itu. Berjalan sangat cepat hingga Rere memiliki keinginan memutar waktu, mengulang kembali kisahnya bersama Nata.

Tapi dunia nyata tidak seindah dunia doraemon. Yang bisa saja menghentikan waktu dengan menggunakan alat tak masuk akal seperti halnya yang digunakan dalam kartun yang berasal dari negara Jepang itu.

Berjalan pelan-pelan, Rere memasuki area sekolah seorang diri. Kali ini ia menggunakan baju kasual sederhana dan mencepol rambutnya. Sekolah memang mengizinkan murid lain–bukan kelas 12–berkunjung sekedar memberi ucapan selamat.

Pandangan Rere berselanjar pada lautan manusia yang tersebar di lorong maupun lapangan luas Pramestu. Banyak ucapan selamat yang tertangkap di indera pendengarannya.

Rere mencoba memindai semua siswa maupun siswi untuk menemukan salah satu sosok yaitu Nata.

Sangat sulit karena lorong yang padat dan sangat ramai. Sesekali Rere mengucapkan selamat pada kakak kelas yang melewatinya. Balutan baju wisuda dan toga dikepala mereka membuatnya sedikit takjub.

Hingga dua puluh menit mencari. Nata belum juga ketemu. Rere mendesah lelah kemudian mendudukan bokongnya di kursi dekat tangga.

"Telpon Ifa kali ya?" gumamnya pada diri sendiri.

Rere mengeluarkan ponselnya dan mulai menghubungi sahabatnya itu. Hubungannya dengan Ifa dan Eca memang sudah membaik. Sangat membaik.

"Iya hallo Re?"

Rere bisa mendengar jelas suara yang sangat berisik di sebrang sana. Hingga ia yakin bahwa Ifa sudah datang kemari.

"Lo di mana Fa? Gue dari tadi nyari Nata gak ketemu-ketemu" ujarnya.

"Haduh berisik banget! Hallo Re? Lo bilang apa tadi?"

"Lo dimana Ifaaa? Gue dari tadi nyari Nata gak ketemu-ketemu" ulangnya gemas.

"Gue di aula utama. Nata gue liat dari tadi duduk anteng sambil ngelamun. Mungkin nungguin elo Re"

Mata Rere mendelik. "Huuftt... kalo gitu kenapa gue susah-susah nyari di sini" terdengar suara tawa Ifa.

"Yaudah lo ke sini. Eca masih otw sama doinya"

"Hmm oke" panggilan berakhir. Rere beranjak dari kursinya segera menuju ke aula utama seperti yang dikatakan oleh Ifa tadi.

*

Drttt... drtttt.. drrttt...

Papa is calling...

Nata menghembuskan nafasnya kasar. Menatap sengit nama yang tertera dilayar ponselnya. Dengan ogah-ogahan, jembolnya menggeser ikon berwarna hijau.

ReNataWhere stories live. Discover now