Two years ago...
Gadis berpipi cubby itu tersenyum malu sambil melirik tautan tangan disampingnya. Tangan besar itu menggenggam tangannya yang cukup mungil.
Dengan seragam biru putih, dua sejoli itu memasuki kafe yang cukup ramai.
Mereka memesan tempat yang cukup indah, dengan kaca bening di sisi kiri membuat mereka bisa melihat apa yang sedang terjadi diluar.
Tiba-tiba rintik hujan turun dan lama kelamaan menjadi deras. Keduanya saling tatap lalu saling melempar senyum.
"Mau pesan apa?" tanya sang lelaki dengan lembutnya.
Gadis itu menunduk dan tersenyum malu membuat lelaki dihadapannya terkekeh kecil.
Tangannya terulur untuk mengelus pipi gadis itu membuatnya tersentak.
"Ihh ngagetin aja sih!" cibir gadis itu.
Lelaki itu terkekeh seraya tersenyum. Tangannya lalu terangkat tanda memanggil winters disana.
"Coklat hangat sama green tea panas satu" pesan lelaki itu membuat winters tersebut mencatatan pesanan.
"Makananya?" tawar winters itu.
Lelaki itu menatap gadis dihadapannya. "Kamu mau makan?" tanyanya yang dibalas anggukan oleh gadis cubby itu.
"Waffle madu dua porsi" pesannya lagi yang diangguki oleh winters wanita tersebut.
"Mohon tunggu beberapa saat" Lelaki dan gadis cubby itu mengangguki ucapan sang winters.
YOU ARE READING
ReNata
Teen Fiction"Nata? Ketos belagu yang menjelma sebagai pangeran. Punya wajah yang datar kayak tembok china, yang punya penyakit sariawan kalo gak sawan. Ya kan?" ~Theresia Pitanda. --------------- "Rere? Cewek berisik, barbar, dan petakilan itu?" ~ Deandra Natar...
