ReNata(21)

2.2K 124 8
                                    

'This must be crazy love~'

'This must be crazy lov—'

Dengan cepat Rere menyambar ponselnya dan menjawab panggilan tersebut tanpa melihat nama yang menelpon.

"Hallo! Pliss tolongin gue!" pintanya dengan cepat. Persetan dengan siapa yang sedang menelpon nya, Rere sangat membutuhkan bantuan sekarang.

"Hallo?! Re kamu kenapa?!!" suara sebrang sana.

"Bang Bima!!! Bang tolongin Rere sekarang hikss"

"Kamu dimana sekarang?!!" sahut Bima di sebrang sana yang terdengar khawatir.

"Rumah bang. Hikss tolongin Rere, Rere takut hiks"

"Kamu tenang di sana, abang sebentar lagi sampai"

Rere mengangguk patuh saat mendengar perkataan terakhir dari Bima. Masih ingat kah kalian dengan Bima? Baca part 8 hehe:))

Rere kembali membuang ponselnya kesembarang arah.

Pertolongan sebentar lagi sampai, tapi kenapa Rere begitu mengharapkan Nata yang menolongnya.

5 menit Rere menunggu, Bima belum juga sampai. Akhirnya dengan segenap keberanian, Rere keluar kamarnya berniat mencari kotak yang tadi ia buang sembarang.

Setelah sampai dilantai bawah, dengan gugup dan juga takut, Rere memungut kotak misterius tersebut.

Dengan perlahan Rere membuka pita kotak itu, kemudian mulai membuka tutup kotak tersebut. Dan apa yang dia lihat?

"Aaaaaaaaaaaaa!!!!!!"

Bruakkk!!

Bertepatan dengan berseraknya benda dikotak itu, pintu utama terbuka lebar.

Rere bisa melihat Bima dengan nafas terengah-engah diambang pintu.

"BANG BIMA!! Hiksss"

Rere berhambur dipelukan orang yang selama ini ia anggap sebagai kakak itu. Bima mengelus rambut Rere berniat menenangkan gadis kecilnya ini.

Rahang Bima mengeras saat melihat benda berhamburan di lantai. Benda yang sangat mengerikan.

Potongan ular berukuran sedang dengan darah-darahnya, boneka tanpa kepala, kecoa mati, dan foto Rere dan seorang laki-laki yang diambli candid yang juga dilumuri dengan darah ular tersebut.

"Siapa yang lakuin ini Re?" tanya Bima yang merasa kasihan melihat Rere. Ditambah dengan matanya yang terlihat sembab dan tubuhnya yang lemas.

Rere menggeleng tak berdaya. Ini adalah hal yang terjadi pertama kali dihidupnya, Rere merasa sangat takut.

"Bang gue..."

Brakkk!

"RERE!!!"

Bima terkejut saat mendapati Rere yang pingsan dan seorang lelaki memasuki rumah Rumah Rere.

Nata dengan sigap mengambil Rere di pelukan orang yang tidak ia kenal itu, kemudian membopong badan lemas tersebut menuju kamarnya.

Nata membaringakn Rere di kasurnya. Dia merasa kasihan dan khawatir dengan gadisnya ini. Nata menyentuh pipi Rere yang terdapat jejak air mata yang mengering.

"Maaf gue telat nyelametin lo" ujarnya merasa bersalah.

Nata kemudian menyelimuti Rere lalu mengecup dahi gadis tersebut lama.

ReNataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang