ReNata(36)

1.6K 110 16
                                    

Typo bertebaran!!!!

--------------------------------------------------

Drttt... Drrtt...

Papa is calling...

Mata laki-laki itu menggelap. Tangannya meremas kencang benda kotak di tangannya yang selalu bergetar.

"Angkat Nat, sape tau penting" ujar Abi menatap Nata jengkel.

Sedangkan Nata, dia malah acuh kemudian merogoh saku celanannya. Tangannya dengan lincah mengambil satu putung rokok dari bungkusnya dan korek. Nata menyelipkan benda nikotin tersebut ke bibirnya. Setelah rokok menyala, Nata menghirup rokok itu kemudian menghembuskan asapnya dengan kasar. Matanya memandang kerlap kerlip kota Jakarta di malam hari.

Malam ini Nata dan kawan-kawan, alias Kav, Abi dan Libra, memutuskan untuk berkumpul di atap atau roftoop apartemen kepunyaan Papa Abi. Mereka memang terbiasa datang ke sana.

Pergerakan Nata tentusaja di awasi oleh tiga pasang mata, yaitu Kav, Abi dan Libra. Beda halnya dengan Libra yang terlihat acuh, Abi dan Kav saling berpandangan sebentar.

Semenjak kenal dengan Rere. Mereka berdua tidak pernah lagi melihat Nata merokok atau sekedar mabuk. Laki-laki itu berubah, tidak ada lagi Nata yang jika di luar sekolah menjadi sosok yang liar.

Tapi ini?

"Lo ada masalah sama Rere?" tanya Kav memecah keheningan.

Nata menatap Kav sebentar kemudian menggeleng kan kepalanya.

"Enggak"

Kav terdiam. Sedangkan Abi berjalan mendekat lalu menepuk pundak Nata.

"Kalau ada masalah cerita bro" kata Abi, matanya sesekali melirik ponsel Nata yang sudah tak berbunyi.

Kav dan Libra ikut mendekat.

"Ayo cerita, siapa tahu kita bisa nolong" ujar Abi dengan cengiran kudanya.

Nata terdiam sebentar. Mulutnya sekali lagi menghisap benda nikotin itu kemudian ia lembar ke tanah dan menginjak putung rokok tersebut yang tersisa setengah.

"Kalian lanjut ke mana?" pertanyaan Nata sontak membuat Kav, Abi dan Libra terjengit bingung.

"Lulus sekolah" sambung Nata lebih memperjelas.

Abi bersedekap dada. "Gak tau. Otak dan nilai gue yang pas-pasan gini, mana ada Universitas yang mau nerima" jawab Abi.

"Gue juga gak tahu, baru aja pindah ehh udah mau lulus" sahut Libra terkekeh membuat Nata, Kav dan Abi terkekeh ringan.

"Kalau lo Kav?" tanya Abi.

Wajah Kav pun menjadi murung. "Inggris" jawabnya singkat.

Kav dan Libra terkejut. Nata pun tak kalah terkejutnya. Bagaimana bisa?

"Seriusan lo Kav!!? Aihh candaan lo gak lucu!" sergah Abi. Kav menghela kasar, tangannya menampol pipi Abi membuat si empunya meringis.

"Gak bercanda dodol! Itu kemauan Oma gue" jelas Kav membuat mereka semua menghela kasar. Kelulusan memang mengacaukan semuanya, tapi kalau tidak lulus juga fatal.

"Gue juga di sana"

Perkataan Nata membuat ketiga lelaki itu serempak menatapnya.

"APA?!"

Nata memejamkan matanya sebentar. "Gue–"

"Rere gimana Nat?" potong Abi cepat.

Hening.

ReNataWhere stories live. Discover now