ReNata(12)

2.7K 145 9
                                    

Pagi harinya. Nata menuruni beberapa anak tangga lengkap dengan pakaian sekolah khas SMA Pramestu.

Saat sampai di lantai bawah, Nata dikejutkan oleh kehadiran wanita yang sangat ia rindui di dapur, seraya menggendong bayi laki-laki usia 7 bulannan.

"Tante Tyas?" wanita yang dipanggil tante itupun menoleh kemudian tersenyum hangat menyambut keponakannya.

"Selamat pagi bang Nata" sapa Tyas.

Nata tersenyum tipis kemudian mengambil alih bayi tersebut ke gendongannya.

"Tante kapan kesini?" tanya nya sambil menengok kesegala arah.

"Cuma sama Praka? Om Aris gak ikut?" tanyanya lagi.

Tyas tersenyum hangat. "Om kamu masih ada kerjaan di London. Tante cuma mau liat keadaan rumah kamu. Sepi, gak ada pembantu?"

"Ada" jawab Nata singkat.

Tyas menatap ponakannya sendu. "Kamu gak pulang aja?" tanya Tyas hati-hati.

Nata terdiam sesaat membuat Tyas cemas.

"Gak pa'pa. Gak perlu di bahas, kamu sarapan ya. Tante udah masakin nasi goreng"

Nata mengangguk patuh, lalu menyerahkan Praka pada Tyas. Nata duduk dan memakan sarapannya dengan tenang.

Tyas mendekati Nata, lalu duduk dihadapan lelaki itu.

"Nata. Kamu jangan simpan makanan yang gak sehat di lemari. Kamu makan makanan itu setiap hari?" kata Tyas mulai berbicara.

Nata mengangguk. Memang, dia selalu makan makanan siap saji atau instan. Karena dirinya hanya mempekerjakan pembantu untuk bersih-bersih saja. Kalau masak, Nata kurang mempercayai ke higienis an makanan itu. Lebih baik makanan instan katanya.

Tyas menghela nafas. Keponakannya ini memang masih seperti dulu. Susah akan percaya pada orang lain.

"Oh ya, tante cuma tiga hari aja di sini. Kasian om kamu ditinggal" kata Tyas memberi tahu.

Lagi-lagi Nata mengangguk patuh.

Nata melirik jam ditanganya.

06.40 AM.

"Nata berangkat tan" katanya setelah meneguk segelas air putih.

"Hati-hati" ucap Tyas yang dibalas acungan jempol dari Nata.

*

"Lo tau gak?"

"Kagak"

Ifa mendengus sebal mendengar jawaban Rere yang acuh padanya.

Hari ini, mereka berangkat sekolah bersama. Tapi sejak Ifa menjemput Rere dirumahnya menggunakan Rosi mobil pink kesayangannya, gadis itu sangat acuh padanya.

Padahal biasanya jika Ifa membawa Rosi Rere pasti sangat heboh. Tapi lihatlah gadis itu sekarang. Cuek bebek terhadapnya. Sampai di sekolah pun tingkah Rere membuat Ifa jengah.

"Be! Lo kenapa sih?!" tanya Ifa dengan nada sedikit sewot.

"Au ah!" jawab Rere kemudian melangkah mendahului Ifa.

Ifa mendumel sebal.

"Idihh orang tanya jugaan!" oceh Ifa sambil menyamakan langkahnya dengan Rere.

Rere mengendikan bahunya acuh.

Saat sampai di dekat mading, Rere dan Ifa melihat kerumunan dimading tersebut.

"Ada apaan?" tanya Ifa yang dibalas gelengan tidak tahu oleh Rere.

ReNataحيث تعيش القصص. اكتشف الآن