ReNata

ReNata(37)

Awas ada typooo....

Nata dan Rere berjalan beriringan di tengah koridor yang lumayan sepi. Jam pulang sekolah telah berbunyi sekitar duapuluh menit yang lalu.

Tak lama setelahnya, kedua pasang kekasih itu tiba ditempat parkir. Seperti sebelumnya, Rere akan menemani Nata latihan basket. Dan tanpa terasa besok adalah hari pertandingannya!

Tanpa babibu, motor ninja kepunyaan Nata melaju dan membelah jalan ibu kota yang terlihat lengang.

*

"Ca, Rere kemana sih?" Ifa memandang pintu masuk gor dengan was was. Eca pun tak kalah khawatirnya.

"Kita harus bilangin ini semua ke Rere. Gue gak rela dia dibohong–"

"Please, gue mohon apapun yang kalian denger tadi, jangan kasih tahu sama Rere" tiba-tiba Kav dan Abi datang memotong ucapan Ifa.

Ifa dan Eca serempak menatap tajam dua laki-laki itu.

"Iya gue tahu kalian sahabat baiknya Rere, tapi–"

"Tapi apa hah?!!" Eca memotong cepat.

Tiba-tiba Libra datang dengan wajah panik.

Ifa yang melihat itu berdecih. Matanya pun mulai berkaca-kaca.

"Kalian gak tahu gimana rasanya ditinggal tanpa alasan! Kalian gak akan ngerti!" bentak Ifa sedikit menyindir Libra. Libra yang merasa tersindir pun hanya terdiam dan menunduk.

Eca memeluk Ifa menenangkan. Mata Eca memandang tiga laki-laki dihadapannya tak percaya.

Flashback on.

"Hallo No, lo dimana?" tanya Ifa pada Gino disebrang sana.

"..."

"Oh oke, gue sama Eca ke sana"

Sambungan kemudian terputus. Eca memandang Ifa dengan tatapan tanya. Tangan gadis itu membawa sebuah paperbag berisiskan sepatu Gino.

"Gino ada di ruang ganti. Kita di suruh nunggu di deket-deket sana" kata Ifa menjelaskan.

Eca mengangguk paham. Keduanya kemudian berjalan santai menuju tampat tujuan.

Saat dibelokan dekat gudang, Eca sayup-sayup mendengar suara beberapa orang. Reflek dia menempelkan telinganya di pintu yang sedikit terbuka.

Ifa yang merasa berjalan sendiri, menengokkan kepalanya kebelakang. Alisnya mengernyit bingung ketika melihat Eca yang menempelkan telinginya di sebuah pintu.