ReNata(35)

1.6K 112 25
                                    

Rere memandang mansion besar kepunyaan Nata. Sesekali mata Rere melirik Nata yang sibuk membuka jaket dan helmnya.

Ingatan Rere terlempar pada kejadian dulu, saat Nata tiba-tiba membawanya ke sini lalu mengusirnya begitu saja, hoho... Rere tidak akan sudi jika kekasihnya itu mengulang kejadian yang sama.

Nata tersenyum manis dan menggandeng tangan Rere kemudian membawa gadisnya masuk ke kediamannya yang sangat sepi.

"Lo tunggu di sini" Nata menyuruh Rere duduk di sopa kemudian ia tinggal menuju kamarnya.

Rere berdecak sebal sambil memandang punggung laki-laki itu.

"Rumah besar gini cuma ada Nata? Orang tuanya ke mana?" satu hal yang Rere baru sadari dari Nata, dia belum tahu tentang dan keberadaan orang tua laki-laki blasteran itu.

"Mau makan apa?" Rere terkesiap ketika mendegar suara Nata yang datang dengan pakaian santainya.

Sebelum menjawab, mata Rere memandangi penjuru ruang tamu yang sangat luas dengan fasilitas fantastis itu. Dan Rere sama sekali tidak habis fikir dengan Nata yang sanggup tinggal seorang diri di mansion ini.

Lagi pula, dimana orang tuanya Nata? Kenapa membiarkan anaknya tinggal seorang diri? Lalu bagaimana cara Nata menyiapkan makanan dan bersih-bersih? Pikiran Rere terus melayang-layang sampai gadis itu tidak menyadari jika Nata memandangnya lekat.

"Kita sarapan dulu. Simpan pertanyaan lo untuk nanti" ujar Nata seakan tahu apa yang dipikirkan oleh Rere.

Menyengir, Rere ikut beranjak ketika Nata pergi menuju ruang makan. Ternyata pandangannya menyebut Nata tinggal sendiri itu salah, buktinya terdapat dua pelayan yang sibuk menyiapkan hidangan.

Perut Rere menjadi lapar ketika melihat berbagai macam makanan asing yang terlihat menggugah selera. Dari semua makanan, Rere hanya tahu salah satunya yaitu pasta. Apalah daya Rere yang terlahir dari keluarga Indonesia asli dan dia sama sekali belum pernah mencicipi masakan western selain pasta.

Nata dan Rere duduk saling berhadapan. Rere dapat melihat Nata yang menatapnya dengan geli. Apa Rere kelihatan terlalu norak?

Rere mengulum bibirnya menahan malu, salahkan  makanan ini yang terlihat sangat menggoda untuk dimakan.

Sepersekian sekon kemudian, sepasang kekasih itu menikmati hidangan dengan suasana hening.

*

Memejamkan matanya, Rere merasakan semilir angin menerpa wajah manisnya. Kini Rere tengah berada di taman belakang mansion Nata yang begitu asri. Ditambah dengan keberadaan kolam renang berair jernih membuat suasana kian segar.

Sedangkan Nata, laki-laki itu baru tiba dengan membawa laptop berlogo apel tergigit dipelukannya.

"Nonton film?" tanya Nata pada Rere ketika duduk disamping kekasihnya itu.

Rere menggeleng, "Gue mau tanya, boleh?" ucap Rere memandang Nata hati-hati.

Nata menghela pendek kemudian mengangguk.

Rere diam sejenak. "Lo, tinggal sendiri?"

Pertanyaan Rere membuat Nata terdiam. Rere memejamkan matanya sejenak. Ingin rasanya dia menyumpal mulut kurang ajar nya ini!

"Ya" jawab Nata singkat, mata laki-laki itu memandnag lurus kedepan. Rere jadi merasa bersalah.

"Sorry, gue gak akan tanya lagi" ujar Rere sembari mengeluarkan cengirannya.

Nata mengembangkan senyumnya kemudian mengacak pucuk kepala Rere.

"Gak masalah. Gue boleh cerita?"

ReNataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang