Renata(22)

2.1K 128 22
                                    

Rere menghela nafas berkali-kali sambil menatap pintu kamarnya yang tertutup. Bayangan tentang kejadian semalam membuatnya sedikit trauma. Perasaan was-was terus menggerayangi benaknya.

Tentang teror itu. Keluarganya sudah diberitahu oleh Nata kemarin. Tentu mereka sangat terkejut. Azka dan Bara langsung memeluknya layaknya bocah tk. Rere bisa merasakan aura posesif diantara keduanya.

Tok! Tok!

Jantung Rere rasanya ingin mencelos saat mendengar ketukan pintu. Rere hanya diam tanpa menyahut, dirinya terlalu takut. Bagaimana jika yang mengetuk pintu adalah orang jahat.

"Nak, ini bunda" Kania bersuara membuat Rere yang didalam menghela lega.

"Masuk aja bun"

Pintu kamarnya terbuka. Kania membawa nampan yang berisi semangkuk sop dan satu gelas susu hangat.

"Rere gak laper bun" kata Rere saat Kania menyodorkan nampan tersebut.

Kania tersenyum lembut kemudian menaruh nampan itu di pangkuan Rere.

"Gak laper gimana? Orang dari tadi pagi belom nyentuh makanan. Bunda gak mau tau, bunda balik ke sini makanan kamu harus abis." omel Kania kemudian melenggang pergi.

Rere memajukan bibirnya sambil menatap punggung sang bunda yang menghilang di balik pintu.

Matanya kemudian menatap sop ceker pedas kesukaannya.

Baru akan menyuap ke mulutnya, Rere di kagetkan dengan suara ketukan pintu lagi. Oke, semenjak kejadian itu, dia menjadi trauma dengan suara ketukan pintu.

"RE! INI IFA!"

Rere melotot terkejut lalu menaruh nampan makanannya di nakas dan berlari kecil menuju pintu.

Setelah membuka pintu, Ifa dan Eca langsung memeluknya sangat erat.

"Re, lo gak pa'pa kan?" tanya Eca setelah pelukan mereka terurai.

Dengan bibir pucatnya Rere mengangguk.

"Siapa sih yang berani-berani nya jahatin Rere!!? Pengecut banget! Iri kali Re sama lo! Huh! Pengen gue slepet bola matanya!" cerocos Ifa mengundang kekehan geli dari Rere dan Eca.

"Gue gak pa'pa" ucap Rere berusaha agar sahabatnya ini tidak terlalu mengkhawatirkan nya.

"Oh ya, Gino kemana?" tanya Rere.

"Di bawah, ada yang lain juga" jawab Ifa membuat Rere bertanya-tanya.

Ada yang lain?

"Kalian ke bawah aja dulu, gue makan bentar" Ifa dan Eca mengiyakan kemudian pergi ke lantai bawah.

Rere berbalik namun langkahnya terhenti saat seseorang menepuk pundaknya.

Dengan keberanian penuh, Rere memutar badannya. Dan ternyata... Nata berdiri disana, menatapnya dengan raut intens.

"G-gue kira siapa" ujar Rere tergagap.

ReNataWhere stories live. Discover now