Chapter 5

2.3K 165 37
                                    


Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide terinspirasi anime jadul
Genre : romance, ecchi, boyslove, gender bender
Pair : naruhina, narusasu, narufemsasu, shisuifemita
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan manga
Terkadang ooc
Cerita gaje author amatir
Typo bertebaran




Happy reading

Chapter 5

Sasuke tidak habis pikir dengan kehidupannya yang sekarang. Dalam satu malam kehidupannya berubah. Dirinya yang berubah menjadi perempuan saat terkena air hujan setelah insiden Karin yang sedang bunuh diri terjun ke sungai. Lalu ia ditolong oleh wali kelasnya yang berambut pirang yang selalu berdebat dengannya.

Bukan hanya itu saja. Ia tak pernah menyangka jika dirinya akan mengalami orientasi seksual yang menyimpang. Tapi hanya pada orang itu saja. Wali kelasnya sendiri. Parahnya ia menyimpang karena ingin melakukan "itu" dengan sang guru saat masih menjadi perempuan. Ternyata sampai dirinya berubah kembali menjadi laki - laki, Sasuke masih membayangkan sosok gurunya yang tampan dengan tubuh kekar berotot nan seksi. Ditambah juniornya yang ehem, lebih besar darinya. Sasuke jadi ingin dimasuki.

Sekarang Sasuke harus menghadapi sesosok mahluk tak kasat mata yang mengaku sebagai tunangan dari wali kelasnya yang diam - diam ia sukai sejak tadi pagi. Hanya beberapa jam saja tapi itu rasa yang baru ia alami seumur hidupnya.

"Aku pikir hantu itu tidak bisa pingsan," ujar Sasuke duduk dengan bertumpang kaki di atas tempat tidurnya. Wajahnya tidak memasang ekspresi apapun. Sangat datar.

"Aku bukan hantu tapi arwah. Arwah atau roh penasaran. Oke. Beda dengan hantu, Sasuke chan!" jawab sosok hantu itu berdiri dengan bersidekap tangan di dada.

Sasuke mengamati penampilan sang gadis roh. "Hn. Selera si dobe sensei boleh juga. Kau mirip denganku saat aku jadi perempuan. Sayangnya sekarang aku ini laki - laki," kata Sasuke menyayangkan nasibnya. Tapi ia tidak akan menyerah meski ia harus menjadi pihak bawah dalam hubungan dengan sang guru berambut pirang itu.

"Tadi kau bilang kalau kau menjadi perempuan? Bagaimana caranya? Kok bisa? Terus kenapa jadi laki - laki lagi? Harusnya kau tetap jadi perempuan agar bisa menggoda Naruto kun. Kau ini payah, Sasuke chan!!" teriak roh penasaran itu.

💢"Berisik sekali sih!! Tidak nee san tidak kau. Padahal nee san manusia, kau arwah. Tapi kenapa kalian cerewet sekali?! Sungguh menyebalkan!" seru Sasuke, kesal. Mana mau dirinya kembali menjadi laki - laki. Toh tidak berguna kembali ada menjadi laki - laki juga. Ia sudah tidak berhasrat pada perempuan. Ia hanya ingin Naruto. Hanya Naruto.

"Karena kami sama - sama perempuan. Jadi, cepat jawab pertanyaanku, Sasuke chan!" pinta sosok arwah penasaran itu.

Sasuke menghela nafas. "Oke oke. Aku jadi perempuan karena terkena air hujan. Dan juga.. Kalau aku jadi perempuan, aku tidak akan cerewet macam kalian. Dasar perempuan!" ungkap Sasuke berdiri untuk mengambil air minum. Ia lelah menghadapi arwah penasaran itu. "Oi, Hinata san. Kenapa kau berpikir kalau aku adalah jodoh Naruto sensei?" tanya Sasuke sebelum meminum sebotol air mineral.

"Hm.. Kenapa ya?" Hinata, si sosok arwah penasaran terlihat sedang berpikir. "Mungkin kalian sama - sama dikutuk."

Buwah. Sasuke memuntahkan air mineral yang sedang ia minum. "Apa? Dikutuk? Tunggu. Aku tidak dikutuk. Aku hanya..hanya..telah mempermainkan hati para gadis lalu gadis terakhir yang kupermainkan mengataiku. Dia bilang kalau aku tidak akan bisa menikah dan akan hidup lebih menderita. Lalu.. Dia bilang aku akan menjadi perempuan. Tapi itu bohong. Buktinya aku masih laki - laki," ujar Sasuke. Ia sangat jarang berbicara panjang lebar. Apalagi dengan seorang gadis.

Kutukan Cinta 18+(end) Where stories live. Discover now