Chap 16

1.3K 128 26
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide terinspirasi anime jadul
Genre : romance, ecchi, boyslove, gender bender
Pair : naruhina, narusasu, narufemsasu, shisuifemita
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan manga
Terkadang ooc
Cerita gaje author amatir
Typo bertebaran

Happy reading



Chapter 16

Sasuke sudah berada di ruang guru bersama orang yang tak ingin ia temui, yakni Naruto. Rasa cinta Sasuke pada sang guru masih tetap sama namun ia sudah kecewa. Selama ini sang guru hanya ingin membalaskan dendam terhadapnya. Sasuke sadar diri. Ia memang pantas diperlakukan begitu. Dialah yang telah membuat Karin mengakhiri hidupnya. Sedang hamil anaknya pula. Kini yang Sasuke harapkan adalah bisa pergi jauh dari Naruto. Bila perlu ia akan pergi ke luar negeri tinggal bersama kedua orangtuanya walaupun ia akan kena amukan dari ayahnya yang super galak itu.

"Sasuke, apa kau sudah makan? Aku.. Akan memesan makanan," kata Naruto sambil tersenyum ramah.

Sasuke tidak menjawab. Ia malah berdiri dan menyerahkan tugasnya yang sudah selesai ia kerjakan.

"Tugasku sudah selesai, sensei. Aku akan pulang. Permisi," kata Sasuke dengan nada dingin dan wajah datar.

Naruto bukan hanya menerima lembar tugas dari Sasuke tapi juga menyentuh tangan halus muridnya itu. "Apa kita bisa bicara, Sasuke?" tanya Naruto.

Sasuke tersenyum sinis. "Maaf, sensei. Aku harus pulang. Aku tidak mau kena marah kakakku lagi," jawab Sasuke menolak dengan halus.

"Bukannya tiap hari kau kena marah terus, Sasuke?" Naruto menyindir Sasuke.

Sasuke melepaskan tangan Naruto dengan keras. "Hn. Bukan urusanmu, Naruto sensei."

Kemudian Sasuke pun pergi. Naruto heran dengan sikap Sasuke. Semakin hari sikapnya semakin dingin dan jutek padanya.

"Aargh! Kenapa aku jadi galau? Harusnya aku senang karena telah membalaskan dendamku padanya. Tapi.. Kenapa hatiku sakit saat melihat Sasuke menatapku dengan tatapan dingin begitu?" ungkap Naruto, frustasi.

Hinata yang menyaksikan adegan Naruto dan Sasuke hanya bisa pasrah. Ia tidak tahu lagi harus bagaimana.

"Naruto. Sadarlah. Sasuke tidak bersalah. Sepupumu yang bersalah. Aku mohon.. Hiks..jujurlah dengan perasaanmu. Hiks.. Hiks.. " lirih Hinata. Menangis dengan posisi duduk di atas kursi di dekat Ranjang Naruto duduk. Spontan udara di ruang guru menjadi mencekam. Terlebih tidak ada siapapun di ruang tersebut. Naruto hanya seorang diri. Karena takut, Naruto segera pergi meninggalkan ruang guru dengan nuansa horor tersebut.

Beberapa hari kemudian.

Sasuke dan murid lainnya berada di lapangan karena sedang pelajaran olahraga. Guy sensei yang mengajari bidang pelajaran olahraga.

Tidak ada hal istimewa yang terjadi. Hanya saja Sasuke yang mendadak merasa pusing serta badannya yang lemas. Sasuke pun pingsan saat bermain bola voli. Dengan cepat Shikamaru menggendong Sasuke dan membawanya ke ruang uks.

Rasa cemas muncul di hati si pemuda berambut nanas itu. Ia merasa iba dengan keadaan Sasuke saat ini. Terlebih teman satu permainannya itu telah menjadi seorang perempuan. Mahluk lemah yang harus disayang.

"Sasuke, kau tidak sedang hamil, kan?" ungkap Shikamaru saat Sasuke siuman.

Sasuke hanya mengangguk.

"Kau hamil?" tanya Shikamaru.

"Aku belum periksa. Pulang sekolah aku akan mampir ke apotek untuk beli tespack," jawab Sasuke dengan wajah datar.

Kutukan Cinta 18+(end) Where stories live. Discover now