Chap 17

1.3K 127 27
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide terinspirasi anime jadul
Genre : romance, ecchi, boyslove, gender bender
Pair : naruhina, narusasu, narufemsasu, shisuifemita
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan manga
Terkadang ooc
Cerita gaje author amatir
Typo bertebaran



Happy reading



Sudah satu bulan usia kandungan Sasuke. Ia merahasiakan kandungannya dari pria yang telah membuatnya hamil. Lagipula sebentar lagi musim panas. Ia akan pergi ke luar negeri menemui kedua orangtuanya dan menetap di sana. Jadi Sasuke tidak berniat memberitahu Naruto bahwa dirinya sedang hamil anaknya.

Naruto kembali memanggil Sasuke ke ruang guru karena Sasuke selalu bolos pelajarannya. Dengan terpaksa Sasuke menemui Naruto. Minggu depan sudah libur musim panas. Anggap saja hari ini adalah pertemuannya yang terakhir dengan ayah dari janin yang sedang ia kandung.

"Sasuke, aku ingin bicara denganmu tapi bukan di sekolah," kata Naruto meminta pada muridnya yang sedang mengerjakan tugas hukumannya.

"Hn," jawab Sasuke. Wajahnya tak menampilkan ekspresi apapun.

Naruto tersenyum puas. "Aku anggap itu sebagai jawaban iya."

Sasuke hanya diam. Ia hanya menganggap Naruto sebagai guru. Hanya gurunya saja meski dalam hati ia sangat mencintai Naruto dan berharap bisa hidup bersama pria pirang yang telah membuatnya hamil.

"Kalau begitu, hari Minggu ini kita akan bertemu di stasiun Konoha sebelum musim panas," ucap Naruto, tersenyum lebar.

Sasuke tak menjawab. Ia hanya fokus dengan tugasnya.

Tanpa mereka ketahui, sosok gadis berambut merah muda mendengar rencana Naruto yang mengajak Sasuke untuk bertemu.

'Hm. Aku akan gagalkan kencan mereka. Lihat saja nanti,' suara hati Sakura.


Skip time

Di hari yang telah Naruto dan Sasuke janjikan untuk bertemu di depan stasiun Konoha. Naruto sudah menunggu 5 menit.

"Apa Sasuke tidak akan datang? Aku hanya ingin menuntaskan semuanya. Dengan begini semuanya selesai. Hm," gumam Naruto seorang diri.

"Kenapa tidak sekarang saja kau menuntaskan semuanya, dobe sensei? Dorong aku saat kereta melaju maka aku akan mati. Beres kan?" kata seseorang yang sedang Naruto tunggu.

Blush. Deg. Sosok gadis cantik dengan surai raven panjang berdiri di depannya. Gadis itu sangat cantik hingga Naruto tak bisa berkedip saat memandanginya.

"Sa-Sasuke? Kaukah itu? Kau.. Berbeda? Kenapa kau berpenampilan seperti itu?" tanya Naruto, heran. Padahal ia sebenarnya takjub dengan penampilan Sasuke. Ia tak menghiraukan perkataan dari Sasuke.

"Cepat katakan di sini! Aku tidak ada waktu," pinta Sasuke dengan wajah datarnya. Kedua tangannya bersidekap di dada.

"Kau..akan pergi kencan dengan Toneri?" tanya Naruto. Ada rasa sakit di dada yang ia rasakan. Cemburu.

"Apa? Jangan sebut nama bajingan itu lagi. Karena dia yang menaruh obat perangsang itu pada minumanku, aku mengalami kejadian yang tak terduga," jawab Sasuke dengan nada ketus.

'Kenapa Sasuke semakin cantik saja? Aku jadi bingung,' batin Naruto.

"Sepertinya urusanku sudah selesai. Aku harus pergi," ujar Sasuke hendak meninggalkan Naruto.

Kutukan Cinta 18+(end) Where stories live. Discover now