Chap 8

1.6K 131 5
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide terinspirasi anime jadul
Genre : romance, ecchi, boyslove, gender bender
Pair : naruhina, narusasu, narufemsasu, shisuifemita
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan manga
Terkadang ooc
Cerita gaje author amatir
Typo bertebaran



Happy reading

Chapter 8

Di jam sepulang sekolah. Sasuke memasuki toilet siswa yang sekiranya sudah tidak ada siswa lagi yang akan masuk ke dalam toilet. Kondisi sekolah saat ini sangat sepi. Bahkan hanya ada beberapa murid yang masih berada di lapangan untuk membereskan peralatan klub olahraga mereka.

Sasuke membawa bungkusan yang tadi ia terima dari seorang siswi. Bungkusan yang berisi seragam sailor yang dikenakan oleh para siswi di sekolahnya.

Sasuke masuk ke dalam salah satu bilik toilet. Lalu ia menyiram tubuhnya dengan air dingin. Sontak tubuhnya berubah. Rambutnya menjadi panjang. Badannya yang laki - laki kini berubah total menjadi badan perempuan. Lengkap dengan dua bongkahan besar yang bisa membuat kaum adam mimisan jika melihatnya secara langsung.

"Untung aku bawa bra. Kalau tidak, bisa ke mana - mana dadaku yang besar ini," gumam Sasuke. Ia melepaskan seragam laki - lakinya dan menggantinya dengan seragam sailor. Rambutnya ia ikat kuda. Sungguh cantik. Pantas saja jika Sasuke percaya diri bisa memikat wali kelas kesayangannya. "Dobe sensei pasti akan terpesona padaku. Tidak ada satu pria pun yang tahan dengan pesona gadis remaja."

Lipglos tak lupa Sasuke oleskan di bibirnya yang sudah merah alami. Sasuke hanya nakal suka meniduri seorang gadis tapi ia tak pernah merokok. Jika minum alkohol, sesekali ia pernah minum. Hanya sesekali.

Jejreeeng. Gadis remaja dengan seragam sailor telah siap menggoda ralat bertemu dengan wali kelas idamannya.

Sementara itu di ruang guru. Sakura penasaran dengan tingkah sesama rekan gurunya yang diam - diam ia sukai yakni Naruto. Guru yang Sasuke taksir. Sore ini ia akan bertemu dengan sosok gadis yang selama dua minggu mengirimkannya bekal makan siang yang sangat enak. Naruto tak sabar untuk bertemu dengannya.

"Naruto san, aku duluan ya," kata Sakura, berbasa basi. Padahal ia sangat ingin pulang bersama Naruto.

Naruto masih membereskan lembar ujian murid - muridnya yang berada di atas meja. "Ah, iya. Hati - hati, Sakura san."

Sakura pun ke luar dari ruang guru. 'Sebenarnya siapa yang mengirimkan bekal makan siang pada Naruto san? Enak pula makanannya. Aku pernah sekali mencicipinya. Selain itu orang yang membuat bekal makan siangnya pintar menghias makanannya. Aku jadi iri,' suara hati Sakura.

"Selesai." Naruto memasukkan buku dan perlengkapan mengajarnya ke dalam tas yang biasa ia bawa. "Aku sudah 5 menit terlambat. Semoga orang yang mengirimiku bekal makan siang tidak marah karena aku datang terlambat."

Naruto pun berjalan dari ruang guru menuju luar gedung sekolah. Ia mempunyai janji untuk bertemu dengan si pengirim bekal di luar gerbang sekolah.

"Siapa orang itu ya? Aku yakin kalau dia seorang gadis. Hanya seorang gadis manis yang bisa membuat bekal seimut itu. Aku jadi tidak sabar ingin bertemu dengan dia," kata Naruto dengan wajah semringah.

Setibanya di luar pintu gerbang sekolah, Naruto melihat sesosok gadis yang mengenakan seragam sailor dari sekolah ia mengajar. Gadis itu berdiri membelakangi Naruto.

'Bukannya itu seragam sailor dari SMA Konoha?' tanya Naruto pada dirinya sendiri di dalam hati.

Jarak Naruto dan gadis itu hanya berkisar satu meter. Dengan berani dan rasa penasaran yang tinggi, Naruto pun memulai percakapan dan memanggil gadis itu.

Kutukan Cinta 18+(end) Where stories live. Discover now