Chap 23

1.1K 98 14
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide terinspirasi anime jadul
Genre : romance, ecchi, boyslove, gender bender
Pair : naruhina, narusasu, narufemsasu, shisuifemita
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan manga
Terkadang ooc
Cerita gaje author amatir
Typo bertebaran


Happy reading

Naruto dan Sasuke jatuh ke lantai bersamaan. Posisi jatuh mereka adalah duduk bukan posisi ambigu yang sering ada di drama tv.

Kushina tersenyum melihat interaksi kedua sejoli itu di depannya. Ia merasa yakin bahwa gadis bermarga Uchiha itu bisa menyembuhkan penyakit putra semata wayangnya.

Perlahan Naruto dan Sasuke berdiri. Namun Sasuke merasa aneh. Seakan - akan dirinya tidak sanggup menghadapi sosok tampan yang masih mengisi hatinya itu. Ia jadi ragu dengan tugasnya sebagai perawat yang harus merawat Naruto agar sembuh.

"Kau tidak apa - apa, kan, nona.. " Naruto tampak cemas.

"Sasuke. Kau bisa panggil aku dengan nama Sasuke," jawab Sasuke. Ia berusaha menjadi seorang perawat yang profesional tanpa mencampur adukkan kehidupan pribadi dengan tugasnya.

"Nona Sasuke. Nama yang unik. Aku.. Suka dengan suara nona Sasuke," ucap Naruto, tersenyum ramah.

Deg. Sasuke jadi merona dan salah tingkah. Kushina malah mesem.

Kushina berdeham. "Naruto, biarkan Sasuke beristirahat. Nanti besok dia akan bekerja merawatmu. Oke," ujar Kushina menarik tangan Naruto.

Naruto tak bisa mengalihkan pandangannya dari Sasuke. Ia merasa pernah bertemu dan mengenal gadis yang akan merawatnya itu tapi entah kapan Naruto tidak tahu. Ia tidak bisa mengingat Sasuke.

Brukh. Sasuke menutup pintu kamar saat Naruto dan ibunya telah pergi meninggalkannya. Ia langsung duduk merosot ke lantai di depan pintu. Tak hanya itu saja, ia langsung menangis sambil memeluk kedua lututnya dengan kedua tangannya.

"Hiks.. Kenapa? Kenapa aku harus bertemu lagi dengannya? Padahal.. Hiks.. Padahal aku ingin melupakannya. Hiks.. Hiks.. Aku tidak mau bertemu lagi dengannya tapi aku tidak boleh egois. Aku sudah terlanjur akan membantu bibi Kushina untuk merawat Naruto. Kalau aku berubah pikiran, kasihan bibi Kushina dan juga.. Naruto.. Dia.. "

Sasuke berusaha menahan tangisannya. Ia tidak akan menelan ludah yang sudah ia keluarkan jadi ia akan tetap melakukan tugasnya sebagai seorang perawat yang membantu menyembuhkan pasiennya. Terlebih pasiennya adalah Naruto. Seseorang yang masih menjadi penghuni hatinya dari 6 tahun lalu hingga saat ini.

Skip time

Waktunya makan malam

Sebagai seorang gadis, Sasuke tak tinggal diam. Terlebih saat di London dulu dia selalu membantu ibunya memasak makan malam. Jadi ia juga akan membantu Kushina. Tidak enak jika hanya diam dan langsung makan saja. Itung - itung latihan jadi calon menantunya nanti.

Blush. Wajah Sasuke merona. Ia jadi gugup dan salah tingkah. Bagaimana tidak? Ia sedang berada di dalam rumah pria yang ia cintai. Siapa tahu mereka akan menikah. Jodoh tidak ada yang tahu.

"Sial!! Aku tidak boleh terbawa perasaan. Aku harus profesional. Seorang Uchiha Sasuke paling pintar menyembunyikan perasaan. Hn. Aku harus bisa!" ucap Sasuke menyemangati dirinya sendiri.

Tap tap tap. Sasuke berjalan menuju dapur. Sebenarnya ia tidak tahu dapur di mana, jadi ia beberapa kali tersesat. Beruntung tidak masuk ke ruangan Naruto.

Kutukan Cinta 18+(end) Where stories live. Discover now