Chap 13

1.4K 118 10
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide terinspirasi anime jadul
Genre : romance, ecchi, boyslove, gender bender
Pair : naruhina, narusasu, narufemsasu, shisuifemita
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan manga
Terkadang ooc
Cerita gaje author amatir
Typo bertebaran




Happy reading


Sasuke terpaksa harus menemui sang wali kelas yang tidak mau ia temui saat ini. Jika tidak ingin dihukum, ia harus menemui sang guru di ruang guru tentunya.

"Permisi," ucap Sasuke saat hendak masuk ke ruang guru.

"Masuk." Terdengar suara dari dalam. Sasuke pun masuk ke dalam ruang guru menuju meja sang wali kelas.

Setibanya Sasuke di sana, ia harus merasakan sakitnya melihat sang pria idaman sedang bermesraan dengan perempuan lain. Sebenarnya mereka bukan bermesraan tapi terlihat begitu intim dan tetap membuat seorang Uchiha Sasuke sakit hati dan cemburu. Sakit sekali rasanya.

Dengan wajah datarnya Sasuke pun bertanya, "Sensei, hukuman apa yang harus kulakukan karena telah membolos di jam pelajaranmu?"

Naruto yang sedang memijit kaki Sakura yang tadi terkilir langsung menoleh. Di ruang guru hanya ada Naruto dan Sakura. Tadi yang menjawab adalah Naruto. Sasuke menyesal telah masuk ke ruang guru.

Sakura melirik Sasuke lalu ia mendapat ide cemerlang. "Aargh!! Kakiku masih sakit, Naruto san. Tolong pijitnya lebih pelan dan lembut ya," rengek Sakura.

'Menyebalkan. Membuat mata perih saja,' suara hati Sasuke. Menahan cemburu meski ia tahu bahwa Naruto tidak menyukai Sakura. Dari segi body saja Sasuke pasti menang.

"Sasuke, kau kerjakan tugas halaman 20 sampai 24. Harus selesai hari ini. Kerjakan di sini juga di ruang guru," kata Naruto.

"Baik, sensei," jawab Sasuke duduk di dekat meja Naruto.

Sasuke pun mengerjakan tugas hukuman mati dari sang wali kelas sambil ditemani gangguan yang berupa adegan mesra dari kedua guru di sampingnya.

Sakura menyeringai. 'Hm. Dia pasti tidak bisa berkonsentrasi. Kau akan kalah Sasuke karena kau masih laki - laki bagi Naruto san,' suara hati Sakura. Ia merasa sangat gembira.

'Aku harus mengerjakan ini semua lebih cepat agar tidak melihat dua monyet yang sedang bermesraan,' suara hati Sasuke. Ia mulai berkata kasar.

Naruto masih memijit telapak kaki Sakura karena ia penyebab Sakura jatuh. Sesekali Naruto melirik Sasuke.

Tidak membutuhkan waktu lama Sasuke telah mengerjakan tugas dari Naruto begitu cepat dan cermat.

"Aku sudah selesai. Permisi, aku mau pulang!" ujar Sasuke meletakkan buku tugasnya di depan wajah Sakura dengan keras sebelum pergi. Namun saat baru berjalan beberapa langkah, ia menoleh kepada Naruto dan Sakura. "Kalau guru lain tahu, Sakura sensei dan Naruto sensei bisa dihukum akibat bermesraan di depan murid."

Ucapan Sasuke membuat hati Naruto merasa aneh. Setahunya ia dan guru berambut merah muda itu tidak sedang bermesraan.

"Biar saja. Kan aku memang ingin dihukum. Apalagi kalau hukumannya dibawa ke kantor catatan sipil. Kami akan langsung menikah di sana. Gratis pula," balas Sakura. Tersenyum iblis.

Jleb. Sasuke membalikkan badannya dengan menahan rasa sakit di hati. 'Maafkan aku, Hinata. Aku.. Menyerah saja. Ternyata aku memang tidak bisa merebut hati Naruto sensei dan juga menepati janjimu,' suara hati Sasuke. Ia menahan tangis.

Kutukan Cinta 18+(end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang