Chap 30

1K 89 8
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide terinspirasi anime jadul
Genre : romance, ecchi, boyslove, gender bender
Pair : naruhina, narusasu, narufemsasu, shisuifemita
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan manga
Terkadang ooc
Cerita gaje author amatir
Typo bertebaran




Happy reading



Sasuke tak percaya jika Naruto akan menyusulnya dan tahu tempat ia makan malam bersama Gaara.

"Naruto! Lepaskan aku! Tadi kan aku sudah bilang kalau aku hanya perawatmu!" perintah Sasuke pada Naruto sambil berusaha melepaskan pegangan tangan Naruto. "Jangan campuri urusan pribadiku!!"

Naruto menatap tajam kepada Sasuke. "Tolong ikut aku, Sasuke. Ada hal yang harus aku pastikan," kata Naruto dengan lembut. Pegangan tangan pada Sasuke pun lepas.

"Baiklah kalau begitu." Sasuke menuruti keinginan Naruto. "Gaara, maafkan aku. Makan malamnya cukup sampai di sini. Pasienku sepertinya mempunyai hal penting yang harus disampaikan."

"Tidak apa - apa. Pergilah, Sasuke," jawab Gaara merasa kecewa.

Naruto dan Sasuke pun pergi meninggalkan Gaara.

"Orang itu masih hidup? Kenapa aku baru tahu? Selama 6 tahun ini guru kuning itu berada di mana?" Gaara bermonolog layaknya seorang aktor antagonis di dalam drama televisi.


Naruto menggandeng tangan Sasuke hingga ke luar dari restoran tempat Sasuke dan Gaara makan malam.

"Pakai helm ini, Sasuke. Kita akan pergi," pinta Naruto sambil menyerahkan helm kepada Sasuke.

"Kita mau ke mana, Naruto?" tanya Sasuke memakai helm yang Naruto berikan.

"Pakai saja. Kita akan pergi ke tempat kau hidup dengan identitas baru," jawab Naruto. Ia pun menaiki motor yang tadi ia bawa.

Sasuke naik di motor dengan duduk mengangkang.

"Kita pergi." Mereka pun pergi.

'Si dobe mau membawaku ke mana? Identitas baru? Maksudnya apa?' suara hati Sasuke, bingung. 'Ti-tidak mungkin kan ingatan Naruto pulih? Kalau ingatan Naruto pulih, gawat sekali!' suara hati Sasuke. Ia mulai panik.

Naruto mengendarai motor dengan kecepatan cukup tinggi sehingga Sasuke refleks memeluk pinggangnya. Naruto menyeringai.

"Jangan ngebut, dobe!!" seru Sasuke yang tak bisa Naruto dengar.

Sasuke tidak tahu jika ingatan Naruto sudah pulih.

Jembatan tempat Karin mengakhiri hidupnya menjadi tempat Naruto menghentikan laju motornya.

Deg. Alangkah terkejutnya Sasuke saat ia dibawa Naruto ke jembatan tersebut. Wajahnya langsung pucat meski tak menampilkan ekspresi apapun.

"Turunlah, Sasuke. Kita bicara di sini," pinta Naruto.

Sasuke pun turun dari motor dan membuka helmnya. Begitu pula Naruto. Ia membuka helm setelah mengunci stang motornya.

"Naruto, kenapa kau membawaku ke sini?" tanya Sasuke dengan tenang tanpa menunjukkan kegelisahan hatinya.

Naruto hanya berjalan menatap air sungai yang disinari lampu temaram.

"Aku hanya ingin bernostalgia saja, Sasuke," jawab Naruto dengan santai.

Kutukan Cinta 18+(end) Where stories live. Discover now