Chap 14

1.6K 132 40
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide terinspirasi anime jadul
Genre : romance, ecchi, boyslove, gender bender
Pair : naruhina, narusasu, narufemsasu, shisuifemita
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan manga
Terkadang ooc
Cerita gaje author amatir
Typo bertebaran



Happy reading



Sasuke dan Toneri berada di dalam sebuah kafe atas rencana Suigetsu agar kedua sejoli itu menjalin kasih. Setelah Sasuke tidak mengajaknya untuk bersenang - senang lagi di hotel, Toneri yang mengajak Suigetsu. Jadi Suigetsu menjual Sasuke pada Toneri agar ia bisa bersenang - senang dengan para gadis di hotel love. Sungguh perbuatan yang tak patut ditiru ya reader san. Contohlah author yang pacaran 8 tahun. Punya anak setelah 3 tahun menikah. Jangan ditiru juga.

Selama berduaan dengan seniornya, Sasuke hanya diam sambil memerhatikan ponsel pintarnya. Lebih tepatnya ia memilih untuk bermain game daripada mengobrol dengan sang senior yang ia duga menyukainya.

Toneri tak suka dengan situasi yang sedang ia alami saat ini. Ia akan memulai rencananya untuk menjadikan Sasuke sebagai miliknya untuk selama - lamanya.

"Hm.. Sasuke chan. Sebenarnya.. Ada yang ingin aku katakan padamu," kata Toneri dengan raut wajah yang sangat serius.

Sasuke hanya menoleh sekilas pada Toneri kemudian ia melanjutkan aktivitas bermain game online di ponsel pintarnya. "Katakan saja, senpai."

"Aku ingin kau jadi pacarku, Sasuke. Aku menyukamu sejak kita tabrakan tempo hari saat kau masih menjadi laki - laki," ungkap Toneri bersungguh - sungguh.

Sasuke memasukkan ponsel pintarnya ke dalam tas selempang yang ia pakai. "Aku tahu."

Jawaban dari Sasuke membuat Toneri tersenyum. "Lalu? Kau menerimaku, kan?"

"Maaf, senpai. Aku sudah menyukai orang lain. Lebih baik senpai cari gadis yang lain saja," jawab Sasuke dengan nada dingin dan wajah datar.

Glekh. "Tidak. Aku tidak bisa mencari gadis lain. Gadis yang kuinginkan adalah kau, Sasuke," tolak Toneri merasa kecewa.

Sasuke bangkit dari duduknya. "Sudah kukatakan senpai kalau aku.. "

Puing. Kepala Sasuke mendadak terasa sakit lalu ia ingin buang air kecil. "A-aku mau ke toilet, senpai."

Toneri menyeringai. "Baiklah. Tapi Sasuke.. "

Sasuke yang hendak pergi kembali menoleh pada Toneri. "Setidaknya..kita makan malam dulu di sini. Makanannya kan belum datang," pinta Toneri dengan wajah memelas.

Senyum tipis menjadi jawaban dari ajakan dan perminataan Toneri.

Setelah Sasuke tidak terlihat dari tempat duduknya, Toneri tersenyum. Senyuman yang sangat menyeramkan. "Obat itu sudah bekerja. Obat perangsang yang akan membuatmu untuk mengemis padaku agar kita melakukan itu. Hm. Aku memang pintar," gumam Toneri. "Dengan begitu Sasuke akan jadi milikku. Selamanya."

Sementara itu Sasuke sudah masuk ke dalam toilet perempuan. Ia juga telah melakukan hal yang harus ia lakukan, akan tetapi setelah buang air kecil, ia masih ingin buang air kecil. Sampai 5 kali ia bolak balik ke toilet tapi hasratnya untuk buang air kecil masih tetap tak tertuntaskan.

'Sial!! Sepertinya aku kena obat perangsang. Kepalaku sakit dan mulai keringatan. Aku harus lari dari sini. Si senior mesum itu tidak boleh tahu,' suara hati Sasuke.

Sasuke berjalan secara perlahan bak maling yang akan masuk ke dalam rumah mangsanya. Ia melangkah menuju dapur. Biasanya di kafe atau rumah makan lainnya ada pintu lain di dapur, jadi Sasuke ke luar lewat dapur.

Kutukan Cinta 18+(end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang