khawatirnya jelas sekali?

44 8 1
                                    


Khawatir ku bukan tanpa sebab Han, tentu kamu tau apa alasan kekhawatiran ku ini

_Fathan_

"Hujan! Nanti sakit" Fathan mendekat kan payung berserta tubuhnya ke arah Hanah yang sungguh sangat bandel

Dengan santainya perempuan yang kini sudah basah kuyup berlari begitu saja sembari tertawa melihat wajah Fathan yang seakan menahan emosi. Yaa jelas dia marah karena perempuan itu pasti nanti akan jatuh sakit.

"THA....UDAH YAH MAIN HUJANYA, NANTI SAKIT" sedikit mengeraskan suaranya, Fathan kini ikut mengejar Hanah yang berlari bak anak yang sedang bermain dengan ayahnya, ya kurang lebih inilah yang saat ini Fathan rasakan. Mengejar putri kesayangannya yang sedang bandel bandelnya serta sarung yang ia gunakan menambah kesan nyata saja, ia sampai mengangkat sarung yang ia gunakan, untung saja saat ini ia menggunakan celana panjang di balik sarung sholatnya sehingga auratnya tidak nampak.

Mungkin sampai kapan pun ia akan menganggap Hanah itu teman kecilnya, karena pada dasarnya Hanah yang memang sangat kekanak kanakan. Umur saja yang sudah 20 namun kelakuan masih sama seperti anak TK

Lihat saja apa yang kini ia lakukan.
Fathan benar frustasi mengahadapi nya

"Jangan lompat di situ Hanah, kotor"

Iyaaaa dengan sangat gilanya gadis itu sampai melompat di atas kubangan

"coba duluuu, seru loh"Kini perempuan itu berbalik menatap Fathan lantas tertawa kala melihat payung yang di pegang cowok itu terhempas angin.

"ayo main dulu, nikmatin masa kecil,"ucap Hanah kembali mendekat ke arah Fathan, hendak menarik tangan Fathan, namun terurung setelah mengingat sesuatu. Ia kembali mengambil jarak

"udah besar, Han. Ayo ah nanti kamu sakit"

"sebentar ya Fath. Tergantung ni kalo harus balik sekarang"

"enggak Han... pulang sekarang ya nanti sakit"

Sembari menggerutu, Hanah mengiyakan saja. Masih ada hujan selanjutnya, begitu lah pikirnya

Mengikuti langkah kaki Fathan. Berdebat dengan Fathan memang selalu berujung kekalahan bagi Hanah

Ia sangat kesal saat bahagia datang lantas di kacau kan karena sikap mengatur yang di dasarkan rasa khawatir itu

"jangan main hujan Han! Liat kann kamu sampai menggigil"

Langkah Fathan terhenti kemudian berbalik menatap Hanah yang sudah kedinginan. Reflek ia menggenggam tangan Hanah, mencoba menghangatkan tangan yang sudah pucat karena dingin

"bukannya nggak boleh nyentuh yang bukan mahram?"

Sontak tangan Hanah yang di genggaman nya terlepas, seakan telah ingat tentang hal itu

"yaudah pulang cepat"

Di bawah hujan yang lumayan deras keduanya berlari. Rahang Fathan mengeras dengan raut wajah datar berbeda dengan Hanah, gadis itu tersenyum sembari menatap punggung kokoh di depannya

Memang aneh sih Hanah, wajahnya telah pucat karena dingin, masih sempat sempatnya ia tersenyum

"Langsung ganti baju yaa han"

Ucapan Fathan membuat lamunan Hanah terhenti, ternyata telah sampai di depan rumah. Sejak kapan ia melamun?

Menghembuskan nafas dalam sejenak, baru lah Hanah mengangguk menanggapi

"mandi air hangat kalo sempat"

Lagi lagi Hanah mengangguk

"minum teh hangat juga yaa"

Hanah tertawa melihat tingkah Fathan yang seperti ini. Dari sikapnya saja, seseorang dapat dengan mudah menilainya.

"iya bawell, sana! Pulang,"

"khawatirnya jelas sekali?" pertanyaan itu datang dari Fathan yang tadinya telah berbalik lantas menoleh lagi

"hmmm jelas banget"

Lelaki di depannya tertawa. sangat manis, itulah yang ada di pikiran Hanah. Bisa bisa ia terkena diabetes kalau saja melihat senyuman itu setiap hari

"yasudah, masuk sana. Aku balik dulu" Fathan telah berbalik hendak mengayun kakinya, namun lagi lagi ia berbalik

"Khawatir ku bukan tanpa sebab Han, tentu kamu tau apa alasan kekhawatiran ku ini, istirahat yaa Han, jangan sampe sakit"

***

Uwuw berhasil update 1 part

Bagaimana, part-nya bagus?

Sebenarnya author ada niat update part yang panjang, namun niat hanya lah niat

😅Author Kehabisan kata kata:v

Ciee yang baper

Eh tunggu! Ada yang baper nggak?

Soalnya Author Abal Abal ini belum mahir membuat part yang baperin

Jangan lupa like dan spam komennya ya

Selalu nantikan MOYR update

Publish
02 Mei 2021

Me Or Your Religion Where stories live. Discover now