Author come back nihGimana puasanya hari ini?
Btw, baca part ini jam berapa?
Happy reading
Melarikan diri dari masalah bukanlah gaya ku, tapi kali ini bukan kah aku melarikan diri?
_Hanah Clarissa lovana_
Pagi ini nampak cerah, sosok gadis dengan sweater abu abu itu kini terduduk di roftoop rumahnya dengan matahari pagi yang menyinari wajahnya
Senyum nampak mereka dari wajahnya itu, namun air mata tak luput darinya. Semilar angin pagi begitu menyejukkannya hingga belakangan ini ia begitu candu akan hal itu
Hari ini ia begitu bahagia, bagaimana tidak bahagia. Saat bangun tidur ia menemukan ayahnya yang terduduk di sampingnya di temani senyum hangat khas milik ayahnya
“anak ayah udah besar ternyata.”
Hanah masih jelas mengingat bagaimana saat ayahnya mengatakan itu dengan mata berkaca kaca. Rangkaian kata bahagia pun tak dapat menggambarkan betapa bahagianya Hanah saat ini. Terbayar lah sudah rasa sedihnya selama ini
“maaf.”
Kata maaf itu sekali lagi mengusik Hanah, pikirnya bagaimana bisa ayahnya meminta maaf padanya, padahal jelas jelas ia tahu alasan selama ini Ayahnya bersikap seperti itu
Tapi sudah lah Hanah tak ingin menangis di hari bahagianya ini.
“Hanah, ayah habis masak. Mau makan bareng.”
Hanah berbalik dan menemukan Edward bediri di belakangnya
“mau dong, yah.”
Gadis itu kini beranjak dari duduknya, meninggalkan aktifitas menatap sang Surya. Dan beralih mengikuti Edward sambil menatap punggung Ayahnya sembari tersenyum
“suka duduk di atas?”
Hanah tersenyum sambil mengangguk mengiyakan
“malu rasanya, jadi ayah yang sama sekali tak mengenal anaknya sendiri.”
Ucapan itu membuat Hanah reflek menyolotkan matanya ke arah Edward
“ayah ngomong apa sih?”tanya Hanah di akhiri tawa
“ayo makan, ayah akan antar kamu ke bandara.”
“beneran ayah nggak ikut?”tanya Hanah sekali lagi memastikan dengan nada sedih. Hal ini memang sudah ia bicara kan dengan Edward.
“ayah nyusul kok nanti, tapi setelah kondisinya aman.”
“kok ayah bilang disini bahaya bagi Hanah? Ada apa ayah?”Pertanyaan Hanah membuat Edward menatap lurus
“ayah punya banyak musuh, Han. Ayah mungkin terlalu buruk, sampai punya banyak musuh,”jawab Edward sembari terkekeh
“bukan karena ayah buruk, ayah terlalu baik jadi banyak orang yang iri,”balas Hanah sembari menyodorkan sesendok nasi goreng ke hadapan Edward yang kini dengan senang memasukkannya ke dalam mulutnya
![](https://img.wattpad.com/cover/227134953-288-k641561.jpg)
YOU ARE READING
Me Or Your Religion
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA DAN JANGAN LUPA DI VOTE) "untuk terakhir kalinya, di antara keduanya.... kamu pilih apa?" Dahi Hanah berkerut tanda tak mengerti dengan jalan pembicaraan Fathan "coba lihat bangunan di belakangmu!" sontak Hanah berbalik mema...