Heartbreak

27 5 0
                                    


Hembusan nafas kasar kini terdengar dari seorang gadis yang kini menatap layar hendphonenya sembari tersenyum getir. Tatapan matanya memburam saat bola matanya berair menahan tangis

Sakit...gumamnya sembari terisak. Gadis itu terduduk di sofa rumahnya, menepuk dadanya berkali kali

Sebuah postingan di beranda instagramnya membuatnya seperti itu.

“Aku bahagia...”jeda gadis itu mengambil nafas. “saat Hanah pergi, tapi aku lupa, Fathan masih bisa menyusul Hanah.”Senyuman kini muncul di wajahnya, namun bukanlah senyum bahagia.

“Apa dengan perbedaan agama, mereka masih bisa bersatu?”tanya nya yang entah di tujukan untuk siapa.

“Husssh...cinta Fathan dalam banget yah?”

Racauan Mira masih terus berlangsung, Suaranya yang kian gemetar seiring dengan lelehan air mata yang kini membasahi pipinya membuatnya terlihat sangat bodoh

“tuhan, apakah ini adil?”Mira menengadah menatap langit langit kamarnya

“Fathan ngejar Hanah yang jelas jelas nggak mencintainya, dan nggak pernah lihat aku yang tulus mencintainya.”

“Apa sulitnya Fathan terimah aku? sesulit itukah bagi Fathan untuk kembali membuka hati? Aku udah muak!”

Mira beranjak dari duduknya, dengan kasar menghapus jejak air matanya dan berjalan menuju rumah Fathan

Tepat di gerbang, tatapan matanya bertemu dengan seorang gadis dengan khimar pich di depan rumah Hanah

“nangis, lo?”

Mira terkekeh mendengar ucapan itu. “Bisa nggak bicaranya yang sopan? Aku jauh lebih tua dari kamu.”

Risa mendengus geli. “nggak pantes, gue ngomong yang sopan sama lo.”

Kilatan di mata Mira membuat Risa refleks memundurkan dirinya

“punya waktu nggak? Ada yang pengen ku omongin.”bibir Mira bergetar menahan emosinya. Sudah cukup permusuhannya dengan Risa yang notabennya merupakan adik dari laki laki yang ia cintai

“gue punya waktu, tapi gue ogah bicara sama lo.”

Tak ada yang bisa Mira lakukan selain menghela nafas. “kamu benci aku, Ris?...tatapan mata Mira seakan akan menghipnotis Risa yang kini diam membisu”

“aku sering nanya, kok orang pada nggak suka sama aku? Kamu atau pun abang mu, semuanya lebih mihak Hanah.” ada jeda di ucapannya itu. Risa menatap air mata Mira yang kembali turun deras, seakan begitu ingin membuat dirinya semakin sedih di mata orang. Tangan kanannya bergerak mengusap air mata sialan itu dengan kasar

“Apa salah ku? sampai nggak ada seorang pun yang mihak aku. Dan di antara banyak nya orang, kenapa harus Hanah yang membuat ku sakit seperti ini? Kalian seolah olah membuat ku terpaksa untuk membenci sahabatku sendiri.”

Risa masih diam membisu di tempatnya berdiri. Ucapan Mira begitu dalam, hingga membuat matanya berkaca kaca tanpa sadar.

“kamu tau, Ris. Sakit, saat kamu selalu ngebeda bedaiin aku dan Hanah. Kamu sangat suka sama Hanah bukan? Aku nggak masalah sama itu.”

Me Or Your Religion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang