Bukan Maria

23 7 2
                                    

_bahkan dalam angan angan pun tak bisa lantas, bagaimana dengan yang nyata?_



Sedari tadi Risa memperhatikan dua orang yang biasanya bak gula dan semut kini berubah 360 derajat bagai bulan dan matahari

Sambil mengisap es dawet di tangannya, Risa tertawa bahagia menatap wajah Fathan yang memelas

“kamu yang bawa, pliss. Entar abang TR deh pokoknya,”Rayu Fathan sembari menarik narik tangan Risa. Sebelumnya umi Zahra membuat minuman jahe katanya khusus buat Hanah, awalnya nyuruh Risa buat anterin, tapi tau lah bagaiamana cerdiknya anak itu, terpaksalah Fathan yang di suruh mengantarkan minuman itu untuk Hanah


Gadis jorok di hadapannya malah sibuk dengan es dawet nya, menyedot nya hingga ke mulut lantas kembali di tiup ke dalam cup, betul betul jorok. Fathan yang melihat hal itu bergidik ngeri

Sudah lah harapannya untuk tidak bertemu sekali pun dengan Hanah hari ini terpaksa batal. Bukan karena ia tak sanggup namun demi minuman jahe buatan Umi tercintanya dan juga demi memulihkan kekhawatirannya juga sih sebetulnya, terpaksalah ia yang mengantarkan

Sampai di depan gerbang rumah Hanah, Fathan kembali memutar otak agar tak menemui perempuan yang selalu berhasil membuat jantungnya jedag jedug itu

Akhirnya sebuah ide cerdik hinggap di otaknya

Fathan menekan bel rumah Hanah dan meletakkan sebotol minuman jahe di sana setelah itu segera berlari ke arah rumahnya

Sampai di pekarangan rumahnya Fathan  tidak langsung masuk ke rumahnya, ia masih berdiri tak jauh dari gerbang rumahnya hingga melihat Hanah membuka gerbang dan mengambil botol minuman darinya

“thanks Fathan.”

Suara teriakan itu membuat senyum sumringah terbit di wajah Fathan

“Katanya udah move on, baru di gituiin udah senyam senyum.”

Ledekan Risa menyadarkan Fathan. “Ris, masih bocah...nggak boleh gitu?”

“abang ihh, Risa udah 17 tahun masih di bilangin bocah aja.”

“emang bocah,”ucapnya lantas pergi memasuki rumahnya

***

Biasanya yang panas itu di dinginkan yaa, begitu pun dengan ketiga gadis yang kini berada di salah satu kafe populer di daerahnya, katanya numpang AC sejenak, mumpung gratis

“ihhh, kak”

“apasih, Risa!”

Jawaban ketus itu membuat gadis dengan Khimar peach mendelik tak suka

“benci gue sama lo”sungutnya terlampau kesal. Sangking kesalnya ia sampai tak menggunakan embel embel kak pada Mira yang jelas lebih tua darinya

“Hanah! Liat, Risa kurang ajar banget sama aku” adu Mira, lantaran ia bingung ada apa? Kok bisa sih Risa benciiii banget sama dirinya? Salah apa coba dirinya?

Hanah yang sedari tadi memangku wajah seperti berbie hidup kini memutar bola mata nya

“makanya jadi orang itu jangan ketus banget, jangan jail, suka ngalah, jangan suka debat”

Me Or Your Religion Where stories live. Discover now