DAY-1

39 7 2
                                    

“bersamamu membuat senyum ku tak bisa ku hitung, melihat mu saja, bahagia ku luar biasa, sakit mu pun aku rasa, apa kah cinta ini makin dalam?”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


bersamamu membuat senyum ku tak bisa ku hitung, melihat mu saja, bahagia ku luar biasa, sakit mu pun aku rasa, apa kah cinta ini makin dalam?”

_Fathan Al-Farezi

Hembusan angin mengalun begitu lembut menerpa wajah kedua Remaja yang kini tengah asyik memandangi indahnya langit. Sehabis mengunjungi Wannsee berlin beach, di sinilah keduanya kembali memanjakan mata tepat di atas jembatan yang lebih di kenal dengan sebutan glienicker brucke.

“seru nggak nih jalan jalan di berlin?” tanya Hanah dengan mata yang sama sekali tak lepas menatap langit di atas sana

“seruh pastinya, kan bareng Hanah!”

Hanah menatap Fathan yang juga menatapnya sembari tersenyum manis. “sebelumnya aku pernah ke sini, tapi aneh hari itu aku nggak sesenang ini.”

Senyum Fathan kian lebar hingga menenggelamkan matanya, melipat kedua tangannya di depan dada dan bersandar di tepi jembatan

“jadi ceritanya, kamu senang karena aku kan?”

Hanah mendengus sembari tertawa melihat betapa pedenya seorang Fathan

Hanah melakukan hal yang sama, bersandar di tepi jembatan sembari menatap Fathan. Sesekali mengagumi wajah rupawan itu. Hendak mengeluarkan suara namun di urungkan, wajah dengan senyuman itu membuat Hanah tak bisa memalingkan fokusnya

“berhenti liatin aku, Han. Sumpah, jantung ku didalam tak karuan karena itu.”

Mendengar itu membuat Hanah tertawa

“Baperan banget, Fath!”

“memangnya perempuan doang yang baperan?”tanya Fathan sembari menaik turunkan alisnya, lelaki itu kini mempertipis jarak

“Tapi aneh..”ada jeda di ucapan Fathan itu. Hanah menaikkan kedua alisnya, sebagai tanda ia sedang bertanya

“cuman kamu yang buat aku mudah baper.” Tandas Fathan, lantas tertawa di akhir ucapannya. Hanah menanggapi hanya dengan sebuah senyuman, karena saat ini ia begitu fokus mengamati wajah Fathan dari jarak dekat

Tatapan Fathan Ter arah ke langit yang kini nampak mulai menggelap

“pulang yok,”ajaknya

“singgah di Alfa dulu, yah. Mau isi kulkas soalnya.” kekeh Hanah saat melihat Fathan nampak nya paham dengan ucapannya

***

Sebuah troli belanja kini Fathan dorong dengan sekuat tenaga, troli yang sudah berisi beragam macam makanan dan jangan lupakan Hanah yang telah duduk manis bersama semua yang ia beli

Me Or Your Religion Where stories live. Discover now