NESTAPA

19 5 0
                                    

Takdir apa pun itu, baik atau buruk di mata manusia semuanya akan indah pada akhirnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Takdir apa pun itu, baik atau buruk di mata manusia semuanya akan indah pada akhirnya. Karena, sebaik baiknya scenario, tidak ada yang bisa tandingi scenario yang disusun oleh sang maha pencipta. Dia lah sebaik baik pengatur scenario

Hawa dingin menyeruak membuat sosok gadis dengan rambut terurai kedinginan hingga giginya bergemeletuk.

Sebuah pintu putih nampak bersinar membuatnya memicingkan mata. Dilihatnya sosok pria berpakaian serba putih yang berjalan menuju pintu yang bersinar itu. Matanya menyipit tuk melihat siapakah pria itu

"kamu ngapain disini?" pertanyaan itu terlontar dari mulut mungil sang gadis setelah memastikan siapa pria itu. Sang pria sama sekali tak memberi jawaban. Pria jangkung di depan sana hanya menampilkan senyum lebar dan terus berjalan. Kebingungan melanda Hanah. Ribuan pertanyaan muncul dalam benaknya

"tunggu, kamu mau kemana?" Hanah mulai mengikuti langkah pria yang hendak ke arah pintu

"Fathan, jangan pergi!" meski ia berusaha keras mengejar pria jangkung itu, namun seakan langkah Fathan berkali kali lipat lebarnya dari langkah Hanah

Tak sepatah kata pun yang keluar dari mulut Fathan. Pria itu hanya tersenyum sembari menatap Hanah penuh cinta. Mata teduh itu terus menatap Hanah.

"FATHAN..."

Hanah semakin histeris saat Fathan benar benar melewati pintu itu.

"kamu mau ninggalin aku juga? Jangan than!"

Ketakutan kian di rasakan Hanah. Takut akan kehilangan orang terdekatnya lagi. Mengerahkan segenap kekuatan nya tuk terus berlari mengejar Fathan

Apa pun yang Hanah ucapkan sama sekali tak memberi pengaruh pada Fathan. Pria itu tetap berjalan dengan senyum yang tak luntur dari wajah rupawan miliknya hingga Pancaran sinar dari tubuh Fathan kini menyatu dengan sinar dari pintu

"maaf kan aku. AKU MENCINTAI MU FATHAN AL-FAREZI."

Saat itu juga, Fathan menghilang dari pandangan Hanah. Pintu yang tadi terbuka kini tertutup rapat. Menyisakan Hanah yang menangis sejadinya

peluh menghiasi wajah gadis dengan piyama hitamnya. Air mata luruh tak tertahan. Saat membuka mata, tak ada lagi pintu putih yang bersinar itu, tak ada juga pria rupawan itu membuat Hanah sesak.

Apa yang terjadi? Di hatinya ada perasaan hampa yang tak kunjung Hanah ketahui apa penyebabnya. Di sekanya air mata yang semenjak bangun luruh begitu saja. Hanah menggeleng berusaha menepis segala pikiran negatif.

Beranjak dari kasurnya, Hanah memilih ke dapur mengambil air putih sembari memainkan handphone nya. Membuka salah satu media sosial miliknya yang telah lama tak ia buka

Me Or Your Religion Where stories live. Discover now