You like?

60 18 2
                                    

Sinar matahari yang timbul dari celah celah jendela kamar membuat Hanah terbangun. Tubuhnya terasa hangat, itu lah hal pertama yang ia rasakan

Ia terduduk dengan punggung tangan di dahi

“aduh...panas sekali,”ringis nya dengan suara serak seperti ciri khas baru bangun tidur

Saat Hendak turun dari kasur, ketukan di pintu kamarnya membuat langkahnya terhenti

“masuk!”

Pintu terbuka menampakkan wajah Fathan yang terlihat sedikit cemas

“kamu sakit?”pertanyaan pertama yang di lemparkan Fathan, berjalan mendekat ke Hanah yang masih terduduk di kasur

Hanah hanya mengangguk

“bentar ku buatin bubur.”Pria itu melempar senyum simpul ke Hanah sebelum kembali keluar dari dari kamar menuju dapur

“eh ngapain ikut?”tanya Fathan pasalnya saat menoleh ia mendapati  Hanah di belakangnya

“jagain kamu, siapa tau maling,”gurau Hanah membuat Fathan memutar bola mata

“yasudah duduk di situ!”Fathan menuntut Hanah agar duduk di kursi meja makan dengan tatapan

“iya iya ini duduk.”

Fathan mulai mengumpulkan bahan bahan sedang Hanah hanya melihat sembari beberapa kali memprotes Fathan

“kok pakai garam kasar, itu ada garam halus di laci bawah.”protesnya

“orang sakit itu cocoknya garam kasar.”

Wajah Hanah tertekuk melihat Fathan memberi garam kasar ke masakannya ala ala Chef

“ihh nggak mau nanti keselek!”

Ucapan polos itu membuat Fathan terkikik geli

Dengan tatapan hangat serta kedua tangannya memegang meja, Fathan membalas ucapan Hanah. “biarin keselek, supaya cepet sembuh.”

“Fathan ihh, seriusan dong. Besok aku ada tugas, kalo nanti makanan itu  buat aku sakit kamu yang salah yaa.”

Lagi lagi Fathan tertawa. Tak ada lagi balasan, Fathan lebih memilih melanjutkan masakannya.

“kamu terlihat seksi saat memegang pisau!”puji Hanah memangku dagu sembari tersenyum memandangi Fathan dari belakang yang begitu berkharisma

“kamu suka?”

***

Dua orang di meja makan kini memandangi semangkuk bubur buatan Fathan 

“bisa di makan kah ini?”tanya Hanah di balas anggukan oleh Fathan

“tentu, pasti kamu suka deh”

“tapi ini, kok acak acakan gini sih? Ini apa? Udang?”

Hanah sedikit bingung melihat bubur yang di buat Fathan, bagaimana tidak bingung. Satu mangkok bubur itu di penuhi berbagai macam toping, entah itu siput siputan, ikan, daging, sayur. Hanah jadi pusing melihatnya

Me Or Your Religion Donde viven las historias. Descúbrelo ahora