36.5

1.2K 125 60
                                    

Cue !

.

.

.

💜💜💜

"Kita mau kemana, hyungnim ?" Tanya Aera pada Yoongi yang sedang mengenakan kacamatanya. Keduanya tak sengaja bertemu di area dapur ketika Aera baru saja selesai membantu Seokjin membuat sarapan.

"Rencananya, Joongi hyung mau mengajak kita ke Pelabuhan Jeju"

Alis terangkat, "Kita mau menyeberang kemana ?"

Yoongi menjawab, "Aniya, hanya mengenang Kapal Sewol. Kita hanya ditepi pelabuhan saja. Bersiaplah, setelah sarapan langsung berangkat katanya"

.

.

"Nae chingu-ya, na wasseo" batin Aera kala ikut menginjakan kakinya untuk pertama kali di pelabuhan Jeju.

"Nikmati waktu kalian" kata Geumjae. Ia membiarkan 7 member BTS dan Aera berpisah untuk mengenang tragedi Kapal Sewol.

Jimin, Taehyung dan Hoseok berjalan bersama sembari mengenang detik-detik mengerikan tenggelamnya Kapal Sewol yang mereka tonton melalui layar televisi.

Seokjin dan Jungkook ke arah berlawanan dengan 3 ekstrovert.

Namjoon berjalan mengekori Seokjin dan Jungkook, tak jauh dari posisi awalnya, ia berhenti lalu menatap birunya laut di depannya.

Yoongi berdiri dititik yang sama, menatap jauh ke depan dengan tatapan sendu. Kejadian yang memakan korban hampir 80 persen dari penumpangnya menimbulkan kenangan pahit tersendiri baginya saat mengingat detik-detik tenggelamnya kapal tersebut.

Sedangkan Aera, berada beberapa belas meter dari posisi Yoongi disebelah kirinya.

Yoongi pejamkan mata sejenak untuk mengirimkan hadiah doa untuk para korban supaya tenang dan mendapatkan tempat terbaik di surga. Sejenak berdoa, lalu membuka matanya kembali, Yoongi hela nafas dalam. Entah mengapa, memori akan raut muka Aera saat mereka bertemu di area dapur pagi tadi memenuhi benaknya.

Raut muka terkejut dan dicampur dengan satu ekspresi yang misterius membuatnya menerka, apa yang sebenarnya dipikirkan sang manajer tentang Sewol.
Yoongi menoleh ke sebelah kanan. Ada Namjoon yang masih menatap birunya laut, kemudian sedikit jauh dari posisi sang leader, Seokjin dan Jungkook sedang berbincang. Ia pun menoleh ke arah kirinya. Di perbatasan pembatas, ia melihat sang manajer yang tertunduk dan memejamkan matanya cukup lama. Tiga member-nya yang lain berjalan kembali ke titik awal berkumpul.

Yoongi hilangkan rasa penasaran dibenaknya akan apa yang dipikirkan Aera. Ia ingin kembali menatap indahnya laut yang penuh dengan kesedihan di dalamnya.

"Yo ! Aera-ya"

Suara Hoseok memenuhi ruang pendengarannya.

"Eoh ? Matamu berlinang. Kau menangis mengingat kejadian itu ?"

Kali ini, suara Jimin membuatnya sedikit menoleh. Aera yang berdiri membelakanginya terlihat menggeleng kemudian berkata, "Bukannya aku tak menghormati korban lainnya. Geunde.. Aku hanya memikirkan seseorang disana"

"Maksudmu ?" Tanya Taehyung.

"Sahabat kecilku, sahabat baik yang sudah ku anggap saudaraku menjadi salah satu korban Sewol"

"Jinjjaro ?" Ucap Hoseok dan Jimin bersamaan.

Aera mengangguk pelan.

Hoseok terlihat mengusap sisi samping kepala Aera, "Mianhae, kami tidak tahu"

YUNGIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang