39

1.2K 120 43
                                    

Cue !

.

.

.

💜💜💜

Pintu studio diketuk dari luar lalu diikuti suara seseorang memanggil namanya. Hafal betul si pemanggil nama, Yoongi yang sedang mengeringi rambut dengan handuk putih spontan menoleh dengan mata melebar. Pasalnya, studionya bak kapal pecah, beberapa baju diletakkan sembarangan diatas lantai, kardus-kardus bekas paket yang baru ia buka semalam belum ia bereskan dan beberapa kaleng bir kosong masih berserakan diatas meja. Ia seakan menjadi seorang pencuri yang tertangkap basah melakukan kejahatan.

Ketika suara tadi kembali memanggilnya, buru-buru, pakaian yang berserakan ia tendang ke belakang pintu studio begitupun dengan kardus-kardus yang tak tersusun dengan baik.

"Jamsiman" kata Yoongi. Segera setelahnya ia membuka pintu studionya dengan tergesa. Yoongi menarik dan menghela nafas mentralkan kecemasan yang mendadak ia alami tadi.

"Aku masuk, ne ?"

"Andwae !" Jawab Yoongi cepat.

Cklek !

"Good morning" sapa si pemanggil kala pintu studio Yoongi dibukanya. Senyum manis ia persembahkan di penghujung bulan November itu untuk sang artis yang sengaja menginap di studionya sembari mengerjakan proyek musiknya dan sekalian nanti akan langsung berangkat untuk menjalani jadwal padat mereka hari ini.

Wangi sabun menguar dari tubuh Yoongi dan balasan senyum ia berikan untuk sang manajer, "Eoh.. morning. Wae geuraeyo, manager-nim ?" Tanyanya ramah.

Aera mencoba memanjangkan lehernya namun tubuh Yoongi menghalangi pandangannya dengan sempurna, "Aigoo~ Aku hanya ingin menyapa uri Suga-nim yang akan sangat sibuk hari ini dan menanyai kondisinya pagi ini. Tidurmu cukup dan nyenyak ?"

Yoongi mengangguk, "Hanya tiga jam dan ku rasa cukup nyenyak"

"Geuraeyo ? Baguslah. Ah !" Aera melirik jam tangannya. Yoongi berdiri diambang pintu studionya yang terbuka setengah dan menghalangi pandangan sang manajer langsung ke dalam ruangan favoritnya itu. Aera pun melanjutkan kalimatnya, "Aku akan menjemputmu sekitar 45 menit lagi dan kau boleh meluangkan waktumu untuk sarapan singkat"

"Ahh, sarapan ? Apa yang harus ku makan untuk sarapan, ya ?"

Aera mendecak sebal. Inilah yang sering membuat Aera mengamuk saat Yoongi menginap di studionya. Sarapan kadang sengaja dilewatkannya.

Si manis memutar ranselnya ke samping tubuh, membuka salah satu restleting dan mengambil sesuatu dari sana, "Jjan !"

Sebuah roti dan susu coklat dikeluarkan Aera dari dalam ranselnya.

"Goma-"

Kala Yoongi akan mengambilnya, Aera menarik kembali makanan tersebut

"Eits !" Ucapnya spontan. Alis Yoongi terangkat, "Mwo ?" Tanyanya bingung.

"Ganti !" Kata Aera.

Yoongi mengangguk lagi, "Arraseo. Nanti ku ganti dengan tokonya sekalian"

Aera mendecih, "Geuraeyo, Suga-nim. Saya kembali ke ruangan dulu untuk briefing. Geureom" pamitnya.

Yoongi sengaja membiarkan Aera menjauh dari studionya terlebih dahulu sebelum dia masuk kembali ke studionya. Saat tak lagi terlihat tubuh mungil itu dari pandangannya, Yoongi masuk ke dalam studio. Hela nafas lega terhembus.

YUNGIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang