80

899 105 194
                                    


Cue !

.

.

.

💜💜💜

"Shin Bu timjang-nim ?" Panggil ketua tim produksi yang memimpin rapat kepada Aera yang tengah sibuk mencoret-coret buku catatannya.

"Aish, jinjja ! Aku sedang tidak ingin bicara. Yang lainnya kan ada. Mengapa harus aku ??" gerutunya dalam hati. Meski begitu, ia angkat kepalanya, menoleh ke sumber suara dan menampilkan senyum berkharismanya dalam kepura-puraan tentu saja, "Ne ?"

"Bagaimana pendapat Anda ?" Tanyanya lagi.

Sekali lagi Aera menggerutu dalam hati, "Bukannya Hobeom-nim sudah menjelaskan ? Aku ikut dia saja"

Sama seperti tadi, Aera melakukan hal serupa, "Kita tidak bisa mengumpulkan mereka lebih dari 5 jam. Saya rasa memang syuting harus dilakukan sub unit dan individu terlebih dahulu. Kalau melihat schedule mereka, kita akan mulai dari vocal line terlebih dahulu. Akibat schedule rapline yang bentrok di luar negeri, saya kira memang syuting harus dilakukan di Amerika Serikat dan disini. Itu juga bisa diterapkan untuk syuting secara individu. Hanya saja, apakah tim produksi bisa merealisasikannya ?"

"Kami sudah menyiapkan beberapa rencana jika memang semua schedule yang telah ditetapkan bentrok" jawab si ketua rapat, "Tetapi, bisakah kita mengupayakan planning A saja ?"

Aera menoleh ke arah Hobeom disampingnya meminta bantuan sang senior.

Hobeom menggeleng pelan sebagai jawabannya.

Lalu, Aera menyampaikan pandangan keduanya, "Sepertinya memang agak sulit, PD-nim. Joisonghamnida"

Lumpens sebagai sutradara pembuatan Music Video untuk comeback terakhir BTS secara utuh sebelum para artis pergi wajib militer bertanya, "Temanya masih throwback ke era Wings, kan ?"

"Ne. Tema produksi album dan title track throwback ke era itu" jawab tim produksi.

"Apakah ada perubahan untuk koreografi, Son PD-nim ?" Tanya si ketua kepada guru tari BTS.

Son Sungdeuk menjawab, "Untungnya, karena lagu ini ballad dan menyesuaikan schedule dari pembuatan MV, kami sudah berdiskusi untuk memotong beberapa koreo dan mengalihkannya ketika di stage saja. Itu pun masih dalam tahap diskusi dengan tim. Kami sudah membuat beberapa planning kalau memang planning A sulit direalisasikan"

Bosan melanda bukan hanya kepada Aera, Namjoon sebagai perwakilan rekan-rekannya yang duduk disamping Aera merasakan hak serupa. Tak peduli dengan jalannya rapat, ia lebih memilih sibuk dengan ponselnya di bawah meja. Mendapatkan sesuatu yang harus dibagi, ia menyenggol lengan si manis untuk melihat foto-foto meme Jimin yang baru dikirimkan Taehyung dari grupnya obrolan mereka.

Atensi Aera sepenuhnya teralihkan akibat kelakuan Namjoon. Ia mencoba menahan tawanya karena wajah Jimin benar-benar tak dapat dikondisikan. Tak hanya Aera, Namjoon pun mati-matian melakukannya.

Meski begitu, telinga Aera melakukan multitasking dengan baik.

"RM-ssi, bisa diterima keputusannya nanti ?"

YUNGIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang