75

958 132 222
                                    

Cue !

.

.

.

💜💜💜

Setelah selesai melakukan konser di Wembley hari terakhir, BTS dan tim utama segera berangkat ke Bandara untuk menuju Negeri Panzer, Jerman.

Pesawat charter disewa BigHit untuk keamanan para artis dan staf yang bertugas ketika akan bertolak menuju Jerman.

Hanya barang-barang penting yang dibawa karena koper dan segala macamnya telah diberangkatkan terlebih dahulu di siang harinya.

Sesampainya di Bandara, gerak gerik Aera yang meski tak selalu disampingnya selalu menjadi perhatiannya. Bukan karena mereka baru meresmikan hubungan mereka, bukan karena itu. Penyebabnya adalah negara yang akan mereka kunjungi, membuat Yoongi merasa sedikit khawatir dengan kondisi psikis sang kekasih.

Sengaja memperlambat langkahnya karena ia tahu jika Aera masih berjalan beberapa meter di belakangnya menuju pesawat yang disewa malam itu.

Aroma parfum khas sang kekasih yang begitu lembut dan manis mulai tercium. Yoongi memperlambat langkahnya sekali lagi, hingga si manajer dapat menyusulnya dan apa yang ia lakukan, berhasil.

"Ada masalah ?"

Yoongi menoleh sekilas atas pertanyaan tersebut. Ia menggeleng. Dari balik maskernya, ia bertanya, "Gwaenchanya ?"


Aera terdengar mendengus. Dengusan tersebut membuat kepala Yoongi bergerak ke sumber suara.

Si manis tersenyum, "Wae ? Kau mulai mengkhawatirkanku ?"

"Aniya" jawab Yoongi cepat, "Sedikit" lanjutnya pelan.

Aera menepuk lengan Yoongi sekali dengan punggung tangannya kemudian berkata, "Gwaenchana, aku sedang menyugestikan pikiranku, sekarang. Kajja !"

...

Penerbangan yang ditempuh selama lebih kurang 1 jam 15 menit, tak terasa sebentar bagi Aera. Penerbangan tersebut terasa dijalankan selama berhari-hari. Apalagi ditambah malam tersebut hujan dan itu diumumkan oleh pramugari yang bertugas. Hujan di musim panas di Jerman.

Aera lebih banyak melirik jendela disampingnya ketimbang meladeni ocehan Jimin disebelahnya. Memorinya terbang hari dihari dimana setelah ia mendapatkan jadwal resmi konser BTS di Eropa, ia membuat Park Sunbae terkejut setengah mati akan reaksi yang ditunjukkannya.

"Mwo ?? Westfalenstadion ??!"

Park sunbae berjengit, "Aish, jinjja ! Suaramu ! Lagi pula apa yang kau ucapkan, eoh ? West ? West mwonde ? Barat ? Aku hanya tahu Westlife"

Aera menoleh. Matanya masih membola, "I-igo.. maksudku, stadion di Dortmund"

"Ahh.. Signal Iduna Park ? Sebut saja itu. Jangan west west yang kau sebutkan tadi" gerutu sang senior.

"Mianhaeyo. Itu nama Jerman-nya yang ku sebutkan" sesal Aera tak enak hati.

Park sunbae menyambar tablet Aera dan membuka jadwal tersebut sembari berkata, "Eoh. Kita mendapat izin melakukannya disini"

YUNGIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang