60

1K 109 192
                                    

Cue !

.

.

.

💜💜💜

Setelah beberapa hari berlalu, Jungkook dibuat stress dengan ide yang tak kunjung datang. Meski Jimin bertanya dan mencecarnya dengan banyak kata tanya 'Mengapa ?' Jungkook masih tak bisa menjawabnya dengan benar.

Seperti kali ini, sudah lewat tengah malam, ia hanya mmebenamkan wajahnya di bantal dan sesekali membenturkannya disana.

"Ahhh.. eottokhae ?"

Kata-kata itulah yang sedaritadi ia ucapkan di dalam kamarnya di asrama.

"Eottokhae ??"

"Eottokhae ???"

Ting !

Suara notifikasi pesan mengalihkan kegiatannya. Tangan kirinya meraba sisi kasur yang kosong untuk mencari benda persegi panjang berwarna hitam miliknya. Saat ketemu, ia tak mengangkat wajahnya yang terbenam di bantal, ia hanya melirik layar ponselnya yang telah ia buka.

Aplikasi obrolanlah yang membunyikan suara tadi.

Aera Noona

Ya !! Aku tidak bisa membeli susu itu lagi !!

Sebelah mata Jungkook mengedip cepat. Otaknya berpikir keras dengan maksud kalimat tersebut. Saat terpaksa harus memproses kata demi kata secepat kilat, Jungkook mengubah posisinya menjadi duduk bersila diatas kasur.

"Mwoji ??" Monolog-nya. Sejurus kemudian, ia mendapatkan jawabannya, "Ahhh"

Jungkook segera membalas pesan yang dikirmkan Aera.

Aera Noona

Apa salahku ?

Apa salahmu ?? Gara-gara Live-mu itu, aku tak bisa mendapati susu itu lagi ! Bahkan di dekat rumahku pun tak lagi mereka jual akibat sold out !

Aku juga tidak tahu kalau jadinya begitu.

Isaram, jinjja !

Tidur sana ! Ini sudah lewat jam tidurmu. Kenapa juga kau belum tidur dan mengirim chat tak penting begini ??! 😡😡

Aku mendadak overthinking akibat susu favoritku sold out dimana-mana ! Ya sudah ! Aku tidur dulu. Bye !

Jungkook mendecih, "Dia aneh seperti V hyung" monolog Jungkook. Ia baca lagi obrolannya dengan Aera. Seringai tiba-tiba terpatri, "Susu coklat ? Ahhh.. Chocolate Bar favoritmu dan semua hal tentangmu aku suka ? Auwww ! Menggelikan hahahha"

Jungkook melompat dari kasurnya. Menyambar mantelnya yang ia gantungkan di stand pakaian lalu keluar dari kamar setelah menyambar barang-barang penting yang harus dibawa. Dengan langkah ringan, ia berjalan agak cepat menuju akses utama. Tanpa ia tahu, si kakak kedua masih setia menonton pertandingan baseball di televisi.

"Eodiga ?"

Jungkook tersentak. Ia toleh sumber suara. Wajar saja ia tak tahu, lampu di ruang tengah dimatikan semuanya dan hanya televisi yang menyala.

"Eoh ? Kantor. Aku harus bekerja" jawabnya.

"Kembali ke kamarmu. Ini sudah sangat larut. Jangan keluyuran lagi. Lagipula diluar hujan lebat" ujar Yoongi. Ia tunjuk jendela yang tirainya hanya dibuka setengah sebagai penerangan minim untuknya ketoka ia lihat si bungsu seperti merajuk. Yoongi melembut, "Bisa bahaya menyetir dalam cuaca begini, Jungkook-ah. Kembalilah ke kamarmu dan tidur. Besok pagi jam 8 hyung bangunkan dan kita pergi bersama ke kantor"

YUNGIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang