61

873 121 223
                                    

Cue !

.

.

.

💜💜💜

"Aku pulang" sapa Aera sembari membawa banyak kantung plastik besar di kedua tangannya. Barang belanjaannya cukup banyak untuk seminggu ke depan.

Ketika dirinya masuk ke dalam rumah dengan penampilan barunya, belum juga sampai ke dapur untuk meletakan belanjaan yang super berat itu, Aera sudah di sergah dengan sebuah kalimat bentakan dari sang ibu.

"Ya !! Mengapa kau potong rambutmu sependek itu ??!"

"Aku tak tahan rambut panjang" jawab Aera malas.

Ia berjalan melewati sang ibu tanpa mau dibantu membawa barang-batang tersebut ke dapur.

Beginilah rambut baru Aera.

Beginilah rambut baru Aera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Actress : Lee Joo Young)


Sebenarnya, reaksi sang ibu wajar. Dua putrinya tak pernah ia biarkan memotong rambut lebih dari sebahu dengan alasan jika terlalu pendek akan terlihat tomboy, setidaknya sedikit diatas bahu saja. Namun, untuk pertama kalinya, putrinya memotong rambut sependek itu, tanpa diskusi terlebih dahulu dan itu sangat membuatnya syok.

Bahkan, pakaian Aera yang kelewat santai sering membuat ibunya meradang. Padahal, Aera sama sekali tak nyaman mengenakan dress atau semacamnya. Rok pun hanya ia kenakan disaat-saat tertentu. Kalaupun harus memilih, dia lebih nyaman kemana-mana memakai celana di kegiatan formal sekalipun.

Akibat dari kericuhan yang terjadi, sang ayah yang baru keluar dari kamar pergi menuju dapur.

"Eoh ? Model itu terlihat bagus" pujinya.

Aera menoleh sembari mencuci tangannya di wastafel, "Geureuchi, appa ? Rambut panjang kadang membuatku kesal"

Sang ayah mengangguk setuju.

Namun, ibu Aera masih tak suka dengan penampilan baru si putri, "Bagaimana namja mau denganmu kalau kau berpenampilan dan bersikap seperti itu, eoh ??!"

Keran air Aera tutup dengan kuat. Ia hempaskan sisa air ditangannya sama kuatnya, "Terserah" gumamnya.

Ia berjalan melewati sang ibu dalam diam. Tatapannya begitu tajam, wajahnya datar dan tak bersahabat. Tujuannya tentu saja kamarnya.

Pintu kamar ditutup agak keras.

Brak !

"Andrea !! Ya ! Ijasik-ah !" Pekik sang ibu dari luar.

Lalu, diiringi suara sang ayah, "Sudahlah ! Kau terlalu keras padanya"

"Kalian semua keras kepala sekali ! Tidak bisa dinasehati semuanya !!"

YUNGIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang