30. Pria misterius

406 50 2
                                    

Tandai kata yg typo ya...

Dan kasih saran kalau ada dialog atau penggunaan tanda baca yang salah. Oke?

Reana nampak berlari terburu-buru

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Reana nampak berlari terburu-buru. Bahkan nampak air mata yang sudah lolos dari matanya. Saat sampai di tangga pun ia tak mempedulikan sumpah serapah orang-orang yang sengaja ia tabrak. Reana benar-benar kehilangan arah saat ini.

Hingga akhirnya Reana menabrak seseorang. Membuatnya terjatuh, tapi secepatnya Reana bangun untuk pergi dari area sekolah. Langkahnya terhenti saat orang yang barusan ia tabrak mencekal pergelangan tangan gadis itu, membuatnya langsung berbalik. Ternyata orang yang tak sengaja ia tabrak tadi adalah Rigel.

"Lo kenapa?" tanya Rigel bingung melihat raut wajah Reana yang nampak panik dan juga air mata yang sudah membasahi pipinya.

Reana mengeleng. "G-guee...."

"Kenapa, Re? Ada apa?"

Reana makin menangis saat di tanya. Ia menatap Rigel dengan isak tangis yang tak dapat di tahan lagi.

"I-ibu... Hiks... gue pergi... Hikss..."

Rigel nampak membatu. Mencoba mencerna ucapan Reana dengan cepat. "Maksud lo apa? Dia pergi kemana?"

"Ibu gue meninggal, Rigel! Hiks...!!!"

Reana menangis saat itu juga. Dia tidak peduli dengan orang yang menatapnya aneh. Reana merasa kalau dunia-nya sudah hancur dan hanya tersisa dirinya saja.

Melihat Reana yang menangis, membuat Rigel ikut sedih. Ia turut berduka cita. Di tariknya Reana dalam pelukannya. Rigel harap Reana akan sedikit lebih tenang.

"Ssttt... Tenang, Re. Gue ada di sini. Tenang. Gue ada sini...." Rigel menepuk-nepuk bahu Reana pelan. Satu tangannya mengelus rambut gadis itu dengan sayang.

"Hikss... G-gue mau ke sana, Rigel! Hikss... Antar... Hiks... Gue ke sana... Hiks... Mau... Hiks..., Ya?" Rigel mengangguk. Lalu menuntun Reana untuk segera pergi ke rumah Reana.

Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang melihat adegan tadi. Tatapan-nya begitu melihat kedua manusia tadi berpelukan nampak sendu. Tapi tak lama ia tersenyum kecil.

***

Sesampainya di depan rumah, Reana bisa melihat betapa banyaknya orang yang berkunjung ke rumah. Reana bertambah ketakutan begitu melihat bendera kuning yang berkibar di depan rumahnya. Padahal sepanjang perjalanan pulang, gadis itu terus menyakinkan diri kalau informasi yang ia dengar dari neneknya adalah salah. Mungkin saja neneknya sedang bercanda, kan?

"Ayo," ajak Rigel yang tak kuasa melihat tatapan kosong Reana.

Begitu sampai di dalam. Reana melihat ibunya yang sudah di tutupi dengan kain. Reana mulai mendekat. Pikiran Reana terus berusaha menyingkirkan fakta kalau ibunya memang sudah tiada. Tapi begitu dia membuka kain tersebut, betapa kagetnya dirinya. Semua pemikiran tadi ternyata salah. Dia melihat ibunya dengan wajah yang sudah pucat pasi. Pupus sudah harapannya.

Beautiful Girl [END]Where stories live. Discover now