[360°] - Chapter 5

361 60 0
                                    

Sider? Stay Away!

#Happy Reading chingu🐣

•••

Ya. Permintaan Jimin untuk keluar dari rumah sakit langsung dituruti Taehyung tanpa banyak basa-basi. Karena, jika ia menolak dan memaksa Jimin untuk tinggal beberapa hari lagi di rumah sakit tersebut, namja berjari kelingking imut itu pasti akan tetap bersikeras untuk tetap pulang ke rumahnya. Dan yang paling parahnya, bisa saja Jimin langsung melarikan diri.

Jimin dengan sisi iblisnya saat ini memang sangat keras kepala. Kalau permintaannya tidak dituruti, tunggu saja benda-benda mati yang ada disekitarnya akan melayang. Tentunya Taehyung tidak mau itu terjadi dan menimpah dirinya.

"Barang-barangmu bagaimana?" Tanya Tae saat mereka sudah berada di parkiran.

Jimin keluar dari rumah sakit tanpa sepengetahuan anggota Bangtan yang lain. Lebih tepatnya ia belum sempat memberitahukan mereka.

"Apa kau lupa? Aku datang ke rumah sakit ini baru berapa jam yang lalu Tae, bajuku saja belum terganti bagaimana bisa aku punya barang yang lain disini?" Tatapan malas Jimin pada Taehyung membuat namja Kim itu menepuk dahinya kemudian tertawa.

"Ya sudah kalau begitu. Mau ku antar langsung ke rumah—"

"Andwae! Dua makhluk itu pasti ada di rumah sekarang. Antarkan saja aku ke apartemen." Potong Jimin.

"Hufft... Jimin-ah? Mau sampai kapan terus-terusan begini? Jangan membuat sisi jahat dalam dirimu ini semakin kuat menguasaimu sepenuhnya. Aku tau kau merindukan waktu berkumpul dengan keluargamu, tapi—"

"Mau berapa jam lagi aku berdiri di parkiran ini sambil mendengarkan kau berbicara banyak eoh? Aku sudah bilang jangan bahasa mereka saat kau sedang bersamaku Tae! Mengertilah keadaanku. Kau pikir aku juga ingin seperti ini? Tidak!" Jimin memejamkan matanya untuk meredam emosinya. Walaupun sisi iblisnya kini sedang menguasai tubuhnya, Jimin tidak pernah ingin menyakiti Taehyung dengan ucapan atau bahkan tindakannya.

Tanpa Taehyung, hidup Jimin akan jauh lebih suram. Ibaratkan sebuah lentera, seperti itulah Taehyung datang untuk menerangi hari-hari Jimin yang masih di tutupi dengan kegelapan.

"Maafkan aku Jim. Aku selalu lupa tentang hal itu." Taehyung menunduk, merasa bersalah karena lagi-lagi ia membahas masalah Jimin dan orang tuanya yang sibuk kerja.

Jimin mengangguk. Tangannya tergerak merangkul pundak sahabatnya. "Gwaenchana. Aku tau niatmu baik. Kau ingin membuatku sadar agar bisa menghilangkan sisi aneh ini dari dalam diriku. Tapi aku rasa, ini belum waktunya Tae."

"Iya aku paham. Sudahlah lupakan itu, dan ayo kita ke apartemenmu."

"Ok ayo. Ah tapi sebelum ke apart, antarkan aku ke mini market dulu. Karena kulkas di apartemenku pasti kosong." Ucap Jimin yang langsung dibalas dengan anggukan paham oleh Taehyung.

Kedua sahabat itu pun akhirnya melesat pergi dengan mobil Taehyung menuju ke sebuah mini market, kemudian ke apartemen milik Jimin.

Kemungkinan besar, malam ini Taehyung akan kembali menemani Jimin di apartemen namja itu lagi. Tae takut saat pergantian waktu pagi lagi, Jimin akan menyakiti dirinya jauh lebih parah dari pada saat pagi ini di rumah Yoongi tadi.

"Jim malam ini aku di apartemenmu ya? Aku menginap." Ucap Taehyung setelah mereka tiba disebuah parkiran mini market.

Jimin yang hendak membuka pintu mobil langsung berhenti dan menoleh menatap Taehyung dengan dinigin. Jimin menghela nafasnya.

"Bukannya aku melarangmu Tae, tapi aku sedang ingin sendirian." Ucap Jimin.

"Iya kau bisa saja sendirian, aku akan masuk ke kamarmu dan membiarkanmu menikmati waktu sendirimu itu. Aku mohon Jim, aku takut kau kenapa-napa lagi... Jeball...."

³⁶⁰°𝐃𝐞𝐯𝐢𝐥 𝐭𝐨 𝐀𝐧𝐠𝐞𝐥 - 𝐏𝐚𝐫𝐤 𝐉𝐢𝐦𝐢𝐧 [𝐄𝐍𝐃✓] Where stories live. Discover now