[360°] - Chapter 42

142 32 5
                                    

Huffttt...

Ayo dong kasih vote dan comment kalian. Makin hari makin dikit aja yang vote😩

~Happy Reading!

•••

Jimin telah selesai memakan makanannya. Piring yang sebelumnya berisikan nasi dan potongan dada ayam berbalutkan tepung krispi itu kini telah meninggalkan tulangnya saja. Sementara itu, berbeda dengan sosok yeoja yang ada dihadapan Jimin saat ini. Yunhee justru belum menghabiskan makanannya.

Ah ralat. Bukan belum menghabiskan, tetapi Yunhee sudah menghabiskan empat potong ayam dan nasi. Kali ini adalah ayam dan bungkusan nasi yang kelima. Melihat kekasihnya makan dengan lahap, Jimin tersenyum lebar. Merasa senang karena telah membuat yeojanya kenyang.

"Kau lapar sekali ya? Maaf karena tidak memesankanmu makanan online saat di kampus tadi." Ucap Jimin dengan tangan yang mengelus pelan rambut Yunhee.

"Kau tidak boleh bermain ponsel saat sedang di dalam kelas eoh! Apalagi saat dosen menerangkan, jangan memegang benda itu." Balas Yunhee sembari kembali melahap makanannya.

Saat sudah merasa perutnya kenyang, Yunhee tercengir lebar menatap namja kesayangnnya. Seakan mengerti dengan maksud dari senyuman Yunhee, Jimin mulai manaikkan sebelah alisnya sebagai respon.

"Hehe... Aku ingin bungkus beberapa potong ayam untuk besok. Kau tau aku sangat menyukai ayam tepung krispi K*C. Hitung-hitung, kau tidak perlu khawatir untuk sarapanku esok. Bagaimana?" Tawar Yunhee sambil menaik turunkan alisnya dengan senyum lebar menghiasi wajah cantiknya.

"Hey mayat hidup? Kau tau memakan makanan cepat saji mengandung minyak seperti ini tidak baik! Yang lain saja pesannya." Tolak Jimin. Oh dan jangan lupakan panggilan 'Mayat Hidup' itu.

Tetapi bukannya marah, Yunhee justru meresponnya biasa saja. Yeoja itu memutar matanya dengan jengah menatap Jimin.

"Hey Tuan Bantet? Kau pikir aku meminta berapa potong ayam sampai kau bilang tidak baik? Aku hanya ingin memesan empat potong saja kok tidak banyak! Kau ini menyebalkan sekali."

Jimin membelalakkan matanya lebar. "Mworago?! Yak! Empat potong ayam? Kau gila ya? Lihat berapa banyak ayam yang kau makan malam ini? Oh ayolah sayang! Kau ingin kena diabetes?"

PLAKK!!!

"Pabo-ya! Diabetes itu penyakit gula Jimin! Yang benar itu kolestrol! Kenapa kau jadi bodoh begini sih? Apa Bangtan habis meracunimu huh?"

Dan perdebatan kedua pasang kekasih itu pun berlangsung dengan cukup lama sampai keduanya berada di dalam mobil Jimin.

Jimin menghela nafasnya lelah. Ia merasa malam ini dia seperti habis melakukan latihan rapper tanpa istirahat bersama Yunhee. Dan soal ayam tadi, Jimin akhirnya memilih kalah. Namja itu langsung membelikan empat potong ayam krispi untuk Yunhee. Tidak hanya itu, Yunhee juga meminta Jimin untuk mampir membeli cemilan di mini market untuk kebutuhan Yunhee selama tinggal di apartemen Jimin.

Sejujurnya Jimin tidak masalah jika harus membelikan apapun yang diinginkan oleh yeojanya. Tetapi, ayolah!

Semua makanan yang Yunhee inginkan sungguh tidak sehat karena semuanya cepat saji. Kenapa dia begitu menyukai makanan cepat saji? Batin Jimin yang fokus pada jalanan.

Usai menempuh perjalanan yang tak terlalu lama, akhirnya kedua insan itu tiba di tempat tujuan.

"Kau ikut?" Tanya Yunhee pada Jimin sebelum turun dari mobil.

"Kenapa? Bukannya kau sudah biasa berbelanja sendirian di mini market seperti ini?" Bingung Jimin.

Entah lupa atau namja itulah yang memang tidak tahu, membuat Yunhee menggerutu dalam hatinya. Yeoja itu sudah mulai takut datang ke mini mareket seorang diri. Bagaimana jika kejadian saat dirinya di culik seperti tempo hari kembali terjadi? Dan bagaimana jika itu lebih parah lagi? Apakah Yunhee akan mati?

³⁶⁰°𝐃𝐞𝐯𝐢𝐥 𝐭𝐨 𝐀𝐧𝐠𝐞𝐥 - 𝐏𝐚𝐫𝐤 𝐉𝐢𝐦𝐢𝐧 [𝐄𝐍𝐃✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang