[360°] - Chapter 16

237 52 8
                                    

Vote dan comment jika sudah atau sebelum membaca :) jadi sider tidak akan membuat malaikat raqib menulis amal baik kalian!

Wkwk canda :p

~happy reading!

•••


"Kau milikku dan kau obatku. Setelah mengetahui semuanya, aku tidak akan membiarkanmu disentuh orang lain. Termaksud sahabatmu sendiri."

-Park Jimin-

•••PJM•••


Yunhee mengerjapkan matanya beberapa kali untuk melihat dimana dirinya saat ini. Karena pengaruh obat bius yang ia hirup tadi cukup banyak, membuat Yunhee sedikit kesulitan untuk memperjelas penglihatannya.

Walau hanya terlihat samar-samar, Yunhee yakin jika seorang namja bertubuh cukup besar, yang sedang berdiri tidak jauh dari tempatnya terduduk merupakan orang yang telah memberikannya obat bius tadi. Tentu Yunhee tidak mau menyia-nyiakan kesempatan itu memilih diam. Berpura-pura seakan dirinya belum sadar untuk mendengar obrolan namja tersebut.

"Maaf Tuan, saya tidak tau kalau yeoja ini adalah sahabat anda. Apa perlu saya mengembalikannya lagi?" Ucap si namja itu pada namja lain yang sedang di telfonnya.

Yunhee mengernyit. "Sahabat? Apa maksudnya?! Apa Tuan dari namja sialan itu adalah orang yang aku kenal?" Tanya Yunhee dalam hati.

Belum sampai disitu saja, Yunhee kembali mendengar nama seseorang yang sangat dikenalinya.

"Saya belum tau dimana alamat Park Jimin. Saya juga sedikit kesulitan melacak nomor ponselnya Jadi bagaimana Tuan?"

Yunhee terkejut. Park Jimin. Namja itu sedang berada dalam incaran orang jahat! Bagaimana kalau nanti namja sialan itu berhasil menemukan Jimin?

Belum puas, Yunhee kembali fokus untuk mendengarkan jawaban namja tadi. Sungguh mendengar nama Jimin disebut membuat Yunhee takut hal buruk akan menimpah namja itu. Yunhee khawatir. Sangat-sangat khawatir dengan Jimin.

Yunhee berfikir, apa yang sebenarnya terjadi, sehingga namja itu mencari Jimin? Apa Jimin pernah membuat masalah dan tidak bertanggung jawab? Atau ada hal yang lebih serius lagi sampai namja itu sepertinya menyimpan dendam pada Jimin?

Dan satu lagi. Siapa namja yang berada dalam panggilan telfon itu? Apa benar dia merupakan sahabat Yunhee?

Yunhee menggelengkan kepalanya kuat. Menyingkirkan pikiran negatif yang mulai menyerang kepalanya dengan perlahan. Hingga rasa sakit yang berdenyut pun mulai datang.

Maniknya melirik sekilas namja berbadan besar itu sebelum akhirnya dengan gerakan lincah, Yunhee membuka ponselnya dan mengirimkan pesan pada Yoongi. Sialnya, area tempatnya berada sekarang tidak Yunhee ketahui. Alhasil, yeoja itu hanya mampu mengetik pesan dengan kata "Oppa tolong aku!"

Tidak mau menunggu balasan lagi, Yunhee kembali mengecek GPS ponselnya. Untuk saat ini GPS sangat penting untuknya. Itu adalah cara satu-satunya agar lokasinya dapat dilacak oleh kakaknya.

Setelah merasa semuanya selesai, Yunhee kembali menyimpan ponselnya ke dalam tas, tak lupa men-silentkan benda pipih itu agar namja tadi tidak curiga sedikit pun akibat suara yang keluar.

Yunhee kembali memejamkan matanya. Berakting seolah-olah sejak tadi ia belum juga tersadar dari obat bius itu. Samar-samar Yunhee mendengar suara langkah kaki yang mendekat kearahnya. Ah, sepertinya namja itu sudah selesai menelfom Tuannya.

"Apakah kadar obat bius itu terlalu tinggi? Yeoja ini sampai sekarang belum juga sadar. Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku meninggalkannya saja sendirian disini? Ck, sebaiknya begitu saja. Tuan juga pasti tidak akan tau soal ini."

³⁶⁰°𝐃𝐞𝐯𝐢𝐥 𝐭𝐨 𝐀𝐧𝐠𝐞𝐥 - 𝐏𝐚𝐫𝐤 𝐉𝐢𝐦𝐢𝐧 [𝐄𝐍𝐃✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang