[360°] Chapter - 38

161 29 3
                                    

Happy Reading~!

••♪••

Keesokan harinya, Jimin kembali bersiap-siap untuk berangkat ke kampus. Yunhee pun membantu menyiapkan sarapan untuk namjanya tersebut. Entah ada kemauan dari mana, tiba-tiba saja Yunhee terbangun dan langsung terpikir ingin membuatkan sarapan untuk Jimin.

"Kau yakin akan tetap disini? Kau taukan waktu kuliah itu tidak cepat? Apalagi sekarang kita sudah memasuki—"

"Hufftt... Aku tau Park Jimin! Tenanglah, aku akan baik-baik saja di apartemenmu ini. Selagi aku masih bisa memesan berbagai jenis makanan, aku akan baik-baik saja." Ucap Yunhee mengulum senyum.

Jimin pun ikut tersenyum. "Baiklah. Kalau begitu aku berangkat. Sampai ketemu nanti sore."

Yunhee mengangguk. "Apa kau tidak pulang ke rumahmu dulu? Hmm... Aku takut para hyungmu akan curiga kalau beberapa hari kedepan kau akan banyak menghabiskan waktu di apartemen."

"Tenang saja. Saat pulang kuliah aku memang akan pulang ke rumah. Aku harus mengambil beberapa baju untuk di bawa kesini. Dan soal itu, aku akan meminta bantuan asisten dan security rumahku agar mereka tidak curiga. Aku akan berusaha menyembunyikanmu." Jimin mengelus puncak kepala Yunhee dengan lembut.

"Berjanjilah untuk mengirimkan pesan padaku jika terjadi sesuatu buruk padamu. Jangan membuatku khawatir!" Tegas Jimin.

"Iya, iya aku tau Jimin. Tapi bagaimana dengan nomor ponselku? Aku sedang menonaktifkannya."

Dengan sigap Jimin segera mengeluarkan sebuah kartu telfon baru dan memberikannya pada Yunhee.

"Gunakan nomor ponsel itu untuk sementara. Aku sudah menyimpan nomor itu agar bisa menghubungimu. Aku tidak akan memberitahu jika ini adalah nomor barumu."

Melihat usaha Jimin yang sungguh ingin membantunya bersembunyi dari Min Yoongi membuat Yunhee merasa terharu pagi itu. Jimin bahkan membelikan dirinya nomor ponsel baru untuk menghindari telfon dari anggota Bangtan dan juga Yoongi.

Tanpa izin, Yunhee langsung merengkuh tubuh Jimin dengan erat, menghirup dalam aroma parfume yang digunakan oleh namja itu. Sedangkan Jimin yang mendapat perlakuan tiba-tiba seperti itu terdiam namun sedetik kemudian tersenyum dan akhirnya membalas pelukan Yunhee tak kalah eratnya.

"Terimakasih banyak Jim. Kau sungguh banyak membantuku. Disaat Yoongi oppa tidak lagi percaya padaku, kau disini selalu ada dan selalu percaya padaku..."

Jimin mengecup singkat puncak kepala Yunhee kemudian meletakkan dagunya diatas kepala yeoja itu. "Aku percaya padamu karena kau memang tidak melakukannya sayang. Aku juga kecewa pada Yoongi hyung yang terlalu membela Seora." Jimin melonggarkan pelukan mereka dan menatap manik Yunhee dengan dalam.

"Maafkan aku. Seharusnya aku tidak membiarkan Seora melakukan itu padamu. Kalau boleh jujur, sejak dulu kami bersahabat, aku sama sekali tidak pernah mencintai Seora. Aku menyayanginya sebatas sahabat saja. Entahlah kalau Taehyung." Ucap Jimin.

"Taehyung oppa mencintai Seora. Aku sungguh ingat bagaimana tatapan kecewa saat melihatmu berpelukan bersama Seora di rooftop kampus waktu itu. Tetapi, aku tidak begitu memperhatikannya karena aku hanya fokus padamu."

"Maafkan aku juga soal itu. Aku tau kau cemburu. Tapi sungguh, aku dan Seora hanya berpelukan biasa saja saat itu, tidak melakukan hal lebih." Jimin mengelus pipi mulus Yunhee dengan pelan.

"Ck aku tau kok. Hanya saja Seora semakin baper denganmu setelah pelukan itu."

"Benarkah? Bagaimana kau tau itu?"

Yunhee merotasikan bola matanya malas. "Kau tidak lihat dia berusaha keras menyingkirkan aku darimu huh? Ck, yeoja itu menyebalkan sekali! Kenapa juga kau bisa bersahabat dengannya dulu?" Omel Yunhee sembari mencabikkan bibirnya kesal.

³⁶⁰°𝐃𝐞𝐯𝐢𝐥 𝐭𝐨 𝐀𝐧𝐠𝐞𝐥 - 𝐏𝐚𝐫𝐤 𝐉𝐢𝐦𝐢𝐧 [𝐄𝐍𝐃✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang