[360°] - Chapter 39

146 32 4
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak manis kalian ya💜

Happy Reading♪

•••

Jimin fokus menulis materi dipapan tulis tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun. Taehyung yang duduk disebelahnya diam-diam melirik Jimin yang nampak tenang menulis.

Jika boleh jujur, Taehyung sebenarnya rindu bercengkrama dengan namja disebelahnya itu. Akan tetapi, egonya yang tinggi membuat Taehyung pun enggan membuka suara untuk menyapa sahabatnya itu.

Taehyung juga berfikir jika ia mendiamkan Jimin, namja itu akan berusaha mengejarnya dan meminta maaf. Namun fikiran itu dengan segera dibuang jauh oleh Tae ketika melihat Jimin pun ikut diam saja tak menyapanya sama sekali.

"Kim Taehyung? Apa ada yang ingin kau bicarakan pada Park Jimin? Sejak tadi ku perhatikan kau terus menatapnya." Ujar Dosen yang menyadari Taehyung.

Dengan gelegapan Taehyung menggaruk belakang lehernya sembari menggeleng. "Tidak ada Pak."

"Kalau begitu lanjutkan tugasmu mencatat materi dipapan tulis itu!" Perintah sang Dosen.

"Baik pak..."

Suasana kelas kembali hening. Semua siswa sibuk dengan catatan masing-masing. Hingga pada saat bel istirahat berdering, dengan serempak mereka semua berhenti menulis dengan pandangan lurus ke depan menatap Dosen.

"Saya harap materi hari ini bisa kalian pelajari baik-baik. Kalian semua sudah berada di semester akhir. Berjuanglah dengan cara terbaik kalian."

"Baik. Terimakasih pak!" Seru mereka semua.

Dosen tersebut pun menangguk kemudia menunduk pamit meninggalkan kelas.

"Kajja kita ke kantin. Aku lapar!" Ujar Jungkook sembari meregangkan ototnya.

"Hai Jim! Ayo ke kantin ber—"

"Aku tidak lapar!" Potong Jimin dengan nada dingin.

Seora terdiam melihat repson Jimin yang begitu dingin padanya. Tapi bukan Seora namanya jika ia akan menyerah saat itu.

"Hey Jim? Kau tau, kita sudah lama tidak makan bersama. Apa kau tidak merindukan masa kita dulu?"

Jimin menoleh menatap Seora dengan tatapan yang amat datar kemudian bangkit dari kurisnya. "Aku sama sekali tidak merindukan masa-masa yang kau maksud! Berhenti menggangguku atau aku akan membencimu selamanya!"

Selepas mengucapkan itu, Jimin benar-benar pergi meninggalkan kelasnya. Suasana dikelas itu sungguh membuat Jimin merasa panas dan jengah melihat Seora yang tak ada berhentinya mengejar dirinya.

Apa yeoja itu masih belum menyadari perasaan Taehyung? Bahkan melihat Seora berinteraksi dengannya saja salah satu tangan Taehyung mengepal kuat.

Jimin tidak ingin semakin memperkeruh keadaan. Ia memilih menjauhi Seora agar yeoja itu bisa tahu jika masih ada namja yang setia menunggunya. Jimin tahu Taehyung harus banyak menahan sakit saat melihat Seora terus berusaha mendekatinya. Dan karena Jimin tidak tahu harus membalas kesabaran Taehyung, inilah yang Jimin lakukan.

Menjauhi Seora agar yeoja itu bisa melirik dan sadar akan perasaan Taehyung padanya. Walaupun sulit karena Jimin juga tidak ingin persahabatannya dengan Seora hancur, tetapi ia juga tidak mungkin membiarkan Taehyung terus menahan sakit karenanya.

Baiklah, skip. Kembali pada suasana kelas yang hening setelah kepergian Jimin.

Jungkook yang sebelumnya mengajak ke kantin mendadak merasa canggung untuk berbicara sekarang. Namja bergigi kelinci itu jadi tidak enak melihat suasana saat ini. Mereka saling mengenal namun terlihat asing. Ditambah lagi dengan sikap Jimin yang benar-benar berubah sejak datang tadi membuat Jungkook merasa kebersamaan mereka kini tertahan oleh sebuah kaca penghalang.

³⁶⁰°𝐃𝐞𝐯𝐢𝐥 𝐭𝐨 𝐀𝐧𝐠𝐞𝐥 - 𝐏𝐚𝐫𝐤 𝐉𝐢𝐦𝐢𝐧 [𝐄𝐍𝐃✓] Where stories live. Discover now