[360°] - Chapter 17

225 42 0
                                    

Malam semakin larut, namun Jimin masih belum pulang karena harus menceritakan secara rinci kejadian yang menimpah Yunhee. Yoongi kadang kali terkejut dan mengernyit bingung. Utamanya saat mendengar bahwa Tuan dari orang yang telah sempat menculik Yunhee merupakan sahabat dari yeoja itu sendiri.

Saat itu, hanya satu nama yang melintas dalam kepala Yoongi, yaitu Soobin. Hanya namja itulah satu-satu orang yang menjadi sahabat Yunhee sejak kecil. Akan tetapi, Yoongi juga tidak ingin menuduh. Lebih tepatnya, ia tidak percaya kalau memang Soobin lah dalang dari penculikan Yunhee adiknya.

"Hyung? Apa kau tau, siapa sahabat Yunhee? Selain Soobin itu. Kulihat kau tidak terlalu yakin jika benar Soobin yang melakukan ini." Ujar Jimin saat melihat raut wajah Yoongi yang berubah drastis.

Ya. Setelah Jimin menceritakan kejadian itu, Yoongi mengatakan kalau Yunhee memiliki sahabat sejak kecil. Dan Jimin sudah pernah bertemu dengan namja itu walau hanya sebentar. Tepatnya saat Jimin mengantar Yunhee pulang setelah dari apartemenya tempo hari.

Yoongi menggeleng. "Yang aku tau hanya Soobin. Tidak tau kalau Yunhee memiliki sahabat baru saat di Australi." Katanya sambil melirik Yunhee yang hanya diam menjadi pendengar obrolan antara Jimin dan kakaknya.

Merasa dilirik, Yunhee pun menoleh pada Yoongi. Seakan melalui tatapannya itu, ia bertanya "Ada apa?"

Yoongi yang mengerti tentu saja tidak mau membuang-buang waktu dan langsung bertanya.

"Siapa namja yang dekat denganmu saat di Australia kemarin? Apa kau pernah melakukan salah?" Tanya Yoongi.

Yunhee menatap Yoongi dengan tatapan tidak suka. "Pertanyaanmu seperti menyudutkanku oppa! Seperti yang kau tau, disana aku belajar! Bukan mencari sahabat! Apalagi sahabat namja. Sejak kecil sahabatku hanya Soobin! Kalau kau mencurigainya, aku akan mendukung, sebab aku juga merasakan demikian." Tukas Yunhee kembali menoleh menatap lurus ke depan.

Jimin dan Yoongi diam. Keduanya kembali bergelut dengan pikiran mereka.

"Aku sungguh tidak menyangkan jika memang Soobin yang melakukannya." Ujar Yoongi sambil menggelengkan kepalanya.

Keadaan ini membuat Yoongi merasa pikirannya terbebani. Mengingat Yoongi merupakan tipe orang yang malas ikut campur dengan masalah yang seperti ini, justru membuat namja pemilik kulit pucat itu jadi bingung.

"Hyung? Kurasa ini adalah akal-akalan orang itu saja. Maksudku dia hanya berpura-pura menyamar bahwa dia adalah sahabat Yunhee. Tidak baik juga kalau kita menuduh Soobin. Dia sahabat kecil Yunhee jadi sangat tidak mungkin dia ingin membuat Yunhee terluka." Sahut Jimin kembali memberi masukan.

Yunhee menatap Jimin. "Kau tidak tau tentang siapa Soobin. Ini firasatku. Apa yang menimpahku malam ini semua adalah rencananya. Aku yakin itu." Yunhee kembali menegaskan bahwa ia sangat yakin jika Soobin lah dalang dari masalah ini.

"Tapi Yunhee, kita tidak punya bukti menuduh Soobin. Jangan seperti itu." Ucap Yoongi dengan lembut.

Tetapi sikap Yunhee yang keras tidak membuat yeoja itu luluh.

"Terserah. Intinya firasatku mengatakan kalau semua ini adalah akalan Soobin! Bisa saja dia kesal padaku karena aku selalu mengacuhkannya. Tapi tidak masalah jika oppa tidak- ah lebih tepatnya belum percaya dengan firasatku ini. Hanya saja kau harus ingat satu hal oppa. Soobin diam-diam menyimpan perasaan padaku. Kau tidak lupakan dengan ucapanku dulu? Atau perlu aku mengatakannya kembali kalau saat masuk SMA Soobin itu-"

"Tidak perlu Yunhee. Aku sudah tau. Soobin menyimpan perasaan melebihi seorang sahabat padamu. Aku memang baru menyadari itu saat kau diantar pulang oleh Jimin. Dia bertanya dan mengira kalau Jimin adalah kekasihmu." Jelas Yoongi.

³⁶⁰°𝐃𝐞𝐯𝐢𝐥 𝐭𝐨 𝐀𝐧𝐠𝐞𝐥 - 𝐏𝐚𝐫𝐤 𝐉𝐢𝐦𝐢𝐧 [𝐄𝐍𝐃✓] Where stories live. Discover now